Bagikan ke:

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Indonesia sebagai negara dengan iklim tropis menjadi salah satu negara endemik dengan angka kejadian DBD yang cukup tinggi, dimana penyakit ini dapat menyerang seluruh kelompok usia termasuk orang dewasa.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2023, terdapat 57.884 kasus DBD dengan 422 kematian yang dilaporkan di Indonesia. Meskipun anak-anak lebih sering terkena DBD, orang dewasa juga berisiko tinggi mengalami penyakit ini dengan manifestasi klinis yang dapat berbeda dan terkadang lebih kompleks.

Gejala Demam Berdarah (DBD) pada Orang Dewasa

Gejala Demam Berdarah pada Orang Dewasa

Gejala DBD pada orang dewasa umumnya muncul 4-10 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi virus dengue. Manifestasi klinis pada orang dewasa dapat berbeda dengan anak-anak, dimana beberapa gejala lebih dominan terjadi pada kelompok usia dewasa.

1. Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan salah satu gejala utama DBD pada orang dewasa yang sering terjadi dengan intensitas yang berat. Nyeri kepala ini biasanya dirasakan di daerah dahi dan dapat menjalar hingga ke bagian belakang mata. 

Berdasarkan penelitian di Puskesmas Tutuyan (Sulawesi Utara), sakit kepala dialami oleh 72,2% pasien DBD dewasa. Rasa sakit yang berdenyut ini dapat memburuk dengan adanya gerakan dan sering disertai dengan photophobia (sensitif terhadap cahaya).

2. Nyeri pada Otot, Tulang, dan Sendi

Nyeri pada otot (myalgia), tulang, dan sendi (arthralgia) merupakan gejala khas DBD yang memberikan sensasi seperti “break-bone fever“. Pada orang dewasa, ciri-ciri demam berdarah ini lebih sering dan lebih intens dibandingkan anak-anak. 

Nyeri otot dialami oleh 63% pasien dewasa, sementara nyeri sendi dialami oleh 54,3% pasien dewasa. Rasa nyeri ini dapat dirasakan di seluruh tubuh, terutama pada punggung bawah, lengan, dan kaki, serta dapat disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat.

3. Mual

Mual merupakan gejala gastrointestinal yang umum terjadi pada DBD dewasa. Penelitian menunjukkan bahwa mual lebih sering dialami oleh orang dewasa dengan prevalensi 34,7% dan memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan anak-anak. 

Mual ini sering menjadi gejala awal yang dapat berlangsung selama beberapa hari dan dapat mengganggu asupan nutrisi pasien.

4. Muntah

Muntah adalah gejala yang sering menyertai mual dan lebih dominan terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak. 

Berdasarkan penelitian, muntah dialami oleh 50% pasien dewasa. Pada kasus berat, muntah dapat menjadi persisten dan menjadi salah satu tanda peringatan yang memerlukan perhatian medis segera.

5. Rasa Nyeri pada Bagian Belakang Mata

Nyeri retro-orbital atau nyeri di belakang mata merupakan gejala karakteristik DBD yang sering dialami orang dewasa. Nyeri ini dapat memburuk dengan gerakan mata dan sering disertai dengan sakit kepala berat. Gejala ini dialami oleh 30,4% pasien dewasa dan menjadi salah satu penanda klinis yang penting dalam diagnosis DBD.

6. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) dapat terjadi pada pasien DBD dewasa sebagai respon sistem imun terhadap infeksi virus dengue. 

Kelenjar yang membengkak biasanya dapat diraba di daerah leher, ketiak, atau selangkangan. Meskipun tidak selalu tampak jelas, pembengkakan kelenjar getah bening ini merupakan salah satu manifestasi klinis yang dapat membantu diagnosis.

7. Ruam

Ruam kulit pada DBD dewasa dapat muncul dalam berbagai bentuk, dari makula hingga makulopapular yang terlihat seperti pulau-pulau kecil berwarna merah. Ruam ini umumnya muncul setelah demam mereda dan biasanya terasa gatal, terutama di area dada, punggung, dan lengan. 

Penelitian menunjukkan bahwa ruam lebih jarang ditemukan pada dewasa dibandingkan anak-anak, namun ketika muncul dapat menjadi indikator penting perjalanan penyakit.

Cara Mengobati Gejala DBD pada Orang Dewasa

Ilustrasi Cara Mengobati Gejala DBD

Hingga saat ini belum tersedia pengobatan spesifik untuk DBD, sehingga penatalaksanaan bersifat suportif dengan fokus pada pengendalian gejala dan pencegahan komplikasi. Pengobatan DBD pada orang dewasa meliputi:

1. Terapi Cairan dan Elektrolit

Pemberian cairan merupakan terapi utama dalam penanganan DBD. Pasien dewasa memerlukan asupan cairan yang adekuat untuk mencegah dehidrasi dan syok. 

Cairan kristaloid seperti NaCl 0,9% atau Ringer Laktat menjadi pilihan utama untuk resusitasi cairan. Monitoring ketat terhadap status hemodinamik dan kadar hematokrit perlu dilakukan.

2. Pengendalian Demam

Untuk mengendalikan demam, parasetamol (asetaminofen) menjadi pilihan utama dengan dosis 10-15 mg/kgBB setiap 4-6 jam dengan dosis maksimal pada orang dewasa sebanyak 4.000 mg/hari. 

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dan aspirin harus dihindari karena dapat meningkatkan risiko perdarahan. Kompres hangat juga dapat membantu menurunkan suhu tubuh.

3. Monitoring dan Perawatan Suportif

Pasien dewasa memerlukan monitoring ketat terhadap tanda-tanda vital, jumlah trombosit, kadar hematokrit, dan fungsi organ. Istirahat yang cukup dan asupan nutrisi yang cukup sangat penting untuk mendukung proses penyembuhan.

Cara Mencegah DBD pada Orang Dewasa

Vaksinasi Demam Berdarah untuk Mencegah DBD

Pencegahan DBD pada orang dewasa dapat dilakukan melalui pendekatan komprehensif yang melibatkan pengendalian vektor dan peningkatan kekebalan tubuh.

1. Vaksinasi Demam Berdarah

Vaksin demam berdarah atau vaksin Qdenga sudah tersedia di Indonesia sebagai salah satu upaya pencegahan DBD. Vaksin ini dapat diberikan pada usia 6-45 tahun dan terbukti efektif mengurangi risiko DBD berat.

Tirta Medical Centre (TMC) menyediakan layanan vaksinasi demam berdarah dengan:

  • Harga Vaksin Qdenga: Rp610.000

Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update biaya vaksin Qdenga atau reservasi online di sini:

Vaksin Qdenga diberikan dalam 2 dosis dengan jarak 3 bulan dan dapat memberikan perlindungan baik untuk orang yang belum pernah terinfeksi maupun yang sudah pernah terinfeksi dengue sebelumnya. 

Vaksinasi ini sangat direkomendasikan mengingat tingginya angka kejadian DBD di Indonesia.

2. Program 3M Plus

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui program 3M Plus merupakan strategi utama pencegahan DBD, yaitu:

  • Menguras tempat penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali
  • Menutup tempat penampungan air dengan rapat
  • Mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air
  • Plus menggunakan kelambu, menaburkan bubuk larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, dan menggunakan repellent

3. Perlindungan Personal

Orang dewasa dapat melindungi diri dengan menggunakan pakaian berlengan panjang dan celana panjang, terutama pada pagi dan sore hari ketika nyamuk Aedes aktif. 

Penggunaan repellent yang mengandung DEET minimal 10% juga efektif mencegah gigitan nyamuk.

Berapa Hari DBD Sembuh pada Orang Dewasa?

Seorang Wanita Sakit DBD

Lama penyembuhan DBD pada orang dewasa bervariasi tergantung pada kondisi individu dan tingkat keparahan penyakit. Secara umum, pasien DBD dewasa membutuhkan waktu 7-10 hari untuk sembuh total jika ditangani dengan baik.

Fase-Fase Penyembuhan DBD:

  1. Fase Demam (2-7 hari): Ditandai dengan demam tinggi hingga 40°C disertai gejala lainnya
  2. Fase Kritis (24-48 jam pada hari ke 3-7): Fase paling berbahaya dimana demam turun namun risiko komplikasi tinggi
  3. Fase Pemulihan (48-72 jam): Dimulai setelah fase kritis, ditandai dengan perbaikan kondisi umum dan kenaikan trombosit

Pada pasien dewasa, masa penyembuhan dapat memakan waktu lebih lama hingga hitungan minggu karena sering disertai kelelahan (asthenia), depresi, dan bradikardia. 

Tanda-tanda demam berdarah mulai sembuh:

  • Demam hilang dan suhu tubuh stabil normal (36,5-37,5°C)
  • Nafsu makan kembali normal
  • Jumlah trombosit meningkat ke level normal (>150.000/μL)
  • Tidak ada tanda perdarahan atau komplikasi lain
  • Kondisi umum membaik dengan aktivitas normal dapat dilakukan

Cek Demam Berdarah Bisa di Rumah (Home Care) dengan Tirta Medical Centre

Cek Demam Berdarah

Tirta Medical Centre (TMC) merupakan klinik Medical Check Up yang mempunyai laboratorium terpercaya dan terbaik di Indonesia dengan jaringan lebih dari 30 lokasi cabang se-Indonesia. 

TMC menyediakan layanan pemeriksaan demam berdarah yang komprehensif dan akurat untuk membantu diagnosis dini DBD.

Paket Pemeriksaan Demam Berdarah di TMC:

  1. Biaya Tes Darah Lengkap atau Hematologi Lengkap: Rp95.000
    • Pemeriksaan komprehensif untuk mengecek kadar hemoglobin, hematokrit, leukosit, dan trombosit
    • Penting untuk monitoring perjalanan penyakit DBD
  2. Biaya Tes Dengue NS1 (Rapid): Rp245.000
    • Tes cepat untuk mendeteksi antigen virus dengue
    • Hasil akurat dan cepat
    • Dapat mendeteksi infeksi dengue pada tahap awal (hari 1-7)
  3. Biaya Tes Anti Dengue IgM: Rp703.000
    • Pemeriksaan antibodi IgM untuk diagnosis infeksi dengue akut dan dapat terdeteksi dalam darah mulai pada hari 4-5
    • Mencapai kadar puncaknya di minggu kedua dan menurun perlahan tetapi dapat terdeteksi hingga 2-3 bulan kemudian
  4. Biaya Tes Anti Dengue IgG: Rp741.000
    • Pemeriksaan antibodi IgG dengue digunakan untuk mendeteksi adanya infeksi dengue di masa lalu atau untuk mengetahui kekebalan tubuh terhadap virus dengue
    • Tes ini dapat mendeteksi di atas hari 5-7 dan dapat bertahan tetap positif hingga bertahun-tahun.

Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update biaya cek demam berdarah atau reservasi online di sini:

Pemeriksaan laboratorium ini sangat penting untuk konfirmasi diagnosis DBD dan monitoring perjalanan penyakit. Deteksi dini melalui pemeriksaan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius dan menurunkan angka kematian akibat DBD.

Layanan TMC memungkinkan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan demam berdarah dengan mudah dan terpercaya, mendukung upaya pengendalian DBD di Indonesia melalui diagnosis yang cepat dan akurat.

Demam Berdarah, Kok Bisa Banyak Kasus di Indonesia? – Apa Itu Demam Berdarah (Sumber: Youtube/Zenius)

Referensi:


Bagikan ke: