Bagikan ke:

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Memahami fase-fase perjalanan penyakit DBD dan cara melewati masa kritis menjadi kunci utama untuk mencegah komplikasi yang dapat mengancam nyawa.

Ketahui pembahasan secara mendalam mengenai tahapan demam berdarah serta langkah-langkah penting untuk melewati periode berbahaya tersebut.

Proses Terjadinya Demam Berdarah (DBD)

Demam berdarah terjadi ketika seseorang digigit oleh nyamuk betina Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang telah terinfeksi virus dengue.

Setelah virus masuk ke dalam tubuh manusia, akan terjadi masa inkubasi selama 3-14 hari, dengan rata-rata 4-7 hari sebelum gejala muncul.

Virus dengue yang masuk ke dalam darah akan menginfeksi sel-sel sehat dan memicu respons sistem imun tubuh. Sistem imun akan memproduksi antibodi khusus dan mengaktifkan sel darah putih untuk melawan virus.

Proses perlawanan ini dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan penurunan trombosit yang karakteristik pada penyakit DBD.

Terdapat empat serotipe virus dengue (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4) yang dapat menyebabkan infeksi. Di Indonesia, virus dengue tipe 3 paling dominan menyebabkan kasus DBD. 

Seseorang yang telah terinfeksi satu jenis virus akan memiliki kekebalan seumur hidup terhadap tipe tersebut, namun masih dapat terinfeksi tipe lain dengan risiko gejala yang lebih berat.

Fase Demam Berdarah

Ilustrasi Fase Demam Berdarah

Perjalanan klinis demam berdarah terbagi menjadi tiga fase yang berbeda, yaitu fase demam (febrile phase), fase kritis (critical phase), dan fase pemulihan (recovery phase).

Memahami ketiga fase ini sangat penting untuk menentukan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi fatal.

1. Fase Demam (Febrile Phase)

Fase demam berlangsung selama 2-7 hari sejak gejala pertama muncul. Pada fase ini, pasien akan mengalami demam tinggi mendadak yang dapat mencapai 40°C disertai dengan gejala lain seperti:

  • Sakit kepala berat
  • Nyeri di belakang mata (retro-orbital pain)
  • Nyeri otot dan sendi yang hebat
  • Mual dan muntah
  • Sakit tenggorokan
  • Ruam kemerahan pada kulit (petechiae)
  • Manifestasi perdarahan ringan seperti mimisan atau gusi berdarah

Karakteristik penting dari fase ini adalah penurunan drastis jumlah trombosit hingga kurang dari 100.000/µL darah yang terjadi dalam waktu 2-3 hari. Dokter akan melakukan pemantauan ketat terhadap jumlah trombosit sebagai indikator perkembangan penyakit.

Gejala peringatan (warning signs) yang dapat muncul pada akhir fase demam meliputi muntah terus-menerus, nyeri perut berat, serta letargi atau gelisah.

2. Fase Kritis (Critical Phase)

Fase kritis dimulai saat demam turun (defervescence) dan berlangsung selama 24-48 jam. Fase ini merupakan periode paling berbahaya karena banyak pasien merasa sudah sembuh ketika suhu tubuh menurun, padahal justru berisiko tinggi mengalami komplikasi serius.

Pada fase kritis terjadi kebocoran plasma darah yang masif, yang dapat menyebabkan:

  • Syok atau penurunan tekanan darah drastis
  • Perdarahan hebat
  • Akumulasi cairan di rongga dada dan perut
  • Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit)

Fase kritis umumnya terjadi pada hari ke-4 sampai ke-6 setelah onset demam. Pasien memerlukan pemantauan medis intensif karena kondisi dapat memburuk dengan cepat dalam hitungan jam. Tanpa penanganan tepat, fase ini dapat berujung pada kematian.

3. Fase Pemulihan (Recovery Phase)

Fase pemulihan dimulai 48-72 jam setelah fase kritis berakhir. Pada fase ini, kondisi pasien akan membaik secara bertahap dengan karakteristik:

  • Demam kembali naik sebelum akhirnya turun dan stabil
  • Status hemodinamik kembali stabil
  • Cairan yang keluar dari pembuluh darah mulai kembali masuk
  • Peningkatan jumlah trombosit secara cepat
  • Nafsu makan mulai membaik
  • Ruam pemulihan yang dapat terasa gatal

Penting untuk tidak memberikan cairan berlebihan pada fase ini karena dapat menyebabkan gagal jantung dan edema paru. Fase pemulihan umumnya berlangsung 2-4 hari dan pasien dinyatakan sembuh setelah melewati fase ini tanpa komplikasi.

Cara Melewati Masa Kritis DBD

Seorang Wanita Mengalami DBD

Melewati fase kritis DBD memerlukan penanganan medis yang tepat dan dukungan perawatan optimal. Berikut adalah langkah-langkah penting untuk menghadapi masa kritis:

1. Pemantauan Medis Intensif

Pasien harus dirawat di rumah sakit untuk pemantauan tanda vital secara kontinyu, termasuk tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan suhu tubuh. Pemeriksaan laboratorium berkala diperlukan untuk memantau kadar trombosit, hematokrit, dan fungsi organ.

2. Manajemen Cairan yang Tepat

Pemberian cairan intravena harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah kebocoran plasma yang berlebihan. Jumlah dan jenis cairan disesuaikan dengan kondisi klinis pasien. 

Hindari kekurangan cairan yang dapat menyebabkan syok, namun juga hindari kelebihan cairan yang dapat membebani jantung.

3. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Berikan makanan lunak dan mudah dicerna. Tingkatkan asupan protein untuk mendukung proses penyembuhan dan pembentukan trombosit. Hindari makanan pedas, asam, dan keras yang dapat mengiritasi saluran pencernaan.

4. Istirahat Total

Pasien harus beristirahat total di tempat tidur untuk mengurangi risiko perdarahan dan membantu proses penyembuhan. Batasi aktivitas fisik dan hindari gerakan yang dapat menyebabkan trauma.

5. Pemantauan Gejala Bahaya

Waspadai tanda-tanda perdarahan seperti muntah darah, buang air besar berdarah, atau perdarahan dari hidung dan gusi. Segera laporkan kepada tenaga medis jika terjadi penurunan kesadaran, nyeri perut hebat, atau kesulitan bernapas.

6. Pemberian Obat Simptomatik

Gunakan paracetamol untuk mengatasi demam dan nyeri. Hindari aspirin, ibuprofen, atau obat antiinflamasi lainnya yang dapat meningkatkan risiko perdarahan.

Cara Alami Meningkatkan Trombosit saat Demam Berdarah Dengue | Nutrisi & Herbal (Sumber: Youtube/Kata Dokter)

Vaksin Demam Berdarah di Tirta Medical Centre (Bisa Home Care)

Tirta Medical Centre (TMC) menyediakan layanan vaksinasi demam berdarah untuk memberikan perlindungan optimal terhadap infeksi virus dengue.

TMC sebagai penyedia layanan kesehatan terpercaya telah menyediakan vaksin demam berdarah (vaksin Qdenga) yang telah mendapat izin edar dari Badan POM RI.

Biaya Vaksin DBD di Klinik Tirta Medical Centre:

  • Biaya Vaksin Qdenga: Rp610.000

Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update biaya vaksin qdenga atau reservasi online di sini:

Vaksin dengue menjadi intervensi yang efektif dalam penanggulangan DBD dan dapat diberikan kepada individu yang memenuhi kriteria medis tertentu. 

TMC juga menyediakan layanan home care untuk kemudahan akses vaksinasi di rumah dengan tetap mempertahankan standar medis.

Vaksinasi dengue direkomendasikan sebagai bagian dari strategi komprehensif pencegahan DBD, terutama untuk individu yang tinggal di daerah endemis atau memiliki riwayat infeksi dengue sebelumnya.

Tempat Cek Demam Berdarah di Tirta Medical Centre (Bisa Home Care)

Cek Demam Berdarah

Tirta Medical Centre merupakan klinik Medical Check Up yang memiliki laboratorium terpercaya dan terbaik di Indonesia dengan jaringan lebih dari 30 lokasi cabang se-Indonesia. 

TMC menyediakan berbagai pemeriksaan diagnostik untuk deteksi dini demam berdarah dengan akurasi tinggi.

Berbagai Biaya Pemeriksaan DBD di Tirta Medical Centre:

  • Biaya Tes Darah Lengkap atau Hematologi Lengkap: Rp95.000
  • Biaya Tes Dengue NS1 (Rapid): Rp245.000
  • Biaya Tes Anti Dengue IgM: Rp703.000
  • Biaya Tes Anti Dengue IgG: Rp741.000

Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update biaya cek demam berdarah atau reservasi online di sini:

Pemeriksaan laboratorium merupakan komponen penting dalam diagnosis DBD karena gejala klinis dapat menyerupai penyakit infeksi lainnya. 

Tes NS1 antigen efektif untuk deteksi dini dalam 1-7 hari pertama demam, sedangkan tes antibodi IgM dan IgG berguna untuk konfirmasi infeksi pada fase lanjut.

TMC juga menyediakan layanan home care untuk pemeriksaan laboratorium di rumah, memberikan kemudahan akses tanpa mengurangi kualitas pelayanan medis. Layanan ini sangat bermanfaat untuk pasien yang mengalami gejala berat atau kesulitan mobilitas.

FAQ

– Fase Kritis DBD di Hari ke Berapa?

Fase kritis DBD umumnya terjadi pada hari ke-4 sampai ke-6 setelah onset demam. Fase ini berlangsung selama 24-48 jam dan dimulai saat demam turun (defervescence). 

Meskipun suhu tubuh menurun, fase ini merupakan periode paling berbahaya karena risiko tinggi terjadinya kebocoran plasma, syok, dan komplikasi serius lainnya.

– Apa Saja 4 Jenis Penyakit Demam Berdarah?

Terdapat empat serotipe virus dengue (DENV-1, DENV-2, DENV-3, DENV-4) yang dapat menyebabkan spektrum penyakit dari ringan hingga berat. 

DEN-1 mudah menyebar namun gejala relatif ringan, DEN-2 dan DEN-3 paling ganas dan berbahaya, sedangkan DEN-4 jarang ditemukan dan tidak bersifat ganas.

– Berapa Lama Proses Penyembuhan DBD?

Proses penyembuhan DBD secara keseluruhan memerlukan waktu sekitar 7-10 hari. Pembagian waktu berdasarkan fase adalah sebagai berikut:

  • Fase demam: 2-7 hari
  • Fase kritis: 24-48 jam (hari ke-4 hingga ke-6)
  • Fase pemulihan: 48-72 jam setelah fase kritis

Dengan penanganan medis yang tepat, sebagian besar pasien DBD akan pulih sepenuhnya dalam waktu satu minggu. Namun, proses pemulihan pasca-DBD dapat berlanjut selama beberapa minggu hingga tubuh benar-benar kembali sehat.

– Apa Saja Ciri-ciri DBD Sudah Sembuh?

Tanda demam berdarah mulai sembuh dapat dikenali melalui beberapa indikator klinis dan laboratoris:

Tanda Klinis:

  • Suhu tubuh kembali normal (36,5-37,5°C) secara stabil
  • Nafsu makan membaik secara signifikan
  • Energi tubuh meningkat dan tidak lemas
  • Nyeri otot dan sendi berkurang
  • Ruam kulit mulai memudar dan menghilang
  • Tidak ada lagi perdarahan (mimisan, gusi berdarah)
  • Produksi urin kembali normal
  • Pola tidur membaik

Tanda Laboratoris:

  • Peningkatan jumlah trombosit mencapai kisaran normal (150.000-450.000/µL)
  • Hematokrit kembali stabil
  • Fungsi organ-organ vital membaik

Fase pemulihan ditandai dengan demam yang sempat naik kembali sebelum akhirnya turun dan stabil. Pasien umumnya dinyatakan sembuh setelah melewati ketiga fase DBD tanpa komplikasi dan hasil laboratorium menunjukkan perbaikan yang konsisten.

Referensi:


Bagikan ke: