Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan cara penularannya dari gigitan nyamuk Aedes aegypti

Salah satu tanda utama infeksi DBD adalah penurunan jumlah trombosit yang dapat mencapai level kritis dan mengancam nyawa.

Mengapa Virus Demam Berdarah Bisa Menurunkan Trombosit?

Virus dengue yang masuk ke dalam tubuh dapat menginfeksi dan mengikat trombosit dalam aliran darah. 

Setelah menempel pada trombosit, virus akan menggandakan diri dan menyebabkan kerusakan pada trombosit yang terinfeksi.Trombosit yang rusak ini kemudian akan memicu penghancuran trombosit normal lainnya.

Selain itu, sistem imun tubuh yang melawan infeksi virus dengue juga dapat secara tidak sengaja menyerang trombosit yang telah terinfeksi.

Virus dengue juga menekan fungsi sumsum tulang dalam memproduksi trombosit baru, sehingga jumlah trombosit terus menurun.

Batas Kritis Trombosit Demam Berdarah dan Gejalanya

Batas Kritis Trombosit Demam Berdarah

Trombosit merupakan komponen darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah, dan pada penderita DBD jumlahnya dapat menurun secara signifikan hingga mencapai level yang mengancam nyawa.

Pemeriksaan trombosit secara berkala menjadi kunci utama dalam memantau perkembangan penyakit dan menentukan tingkat keparahan DBD pada pasien.

Batas Trombosit Demam Berdarah Ringan

Pada kasus DBD ringan, jumlah trombosit berada dalam rentang 140.000-101.000 sel per mikroliter darah. 

Pada tahap ini, pasien umumnya masih menunjukkan gejala ringan seperti demam mendadak dan nyeri otot. Meski trombosit sudah mulai menurun, fungsi pembekuan darah masih dapat berjalan dengan baik karena penurunan belum terlalu signifikan.

Batas Trombosit Demam Berdarah Sedang

Trombositopenia sedang terjadi ketika jumlah trombosit berada di rentang 100.000-51.000 sel per mikroliter darah. Pada fase ini, pasien mulai menunjukkan ciri demam berdarah yang lebih jelas seperti:

  • Demam tinggi yang berlangsung 2-7 hari
  • Nyeri kepala terutama di area retro-orbital
  • Munculnya petekie atau bintik merah di kulit
  • Nyeri otot dan sendi yang signifikan
  • Mual dan muntah

Batas Kritis Trombosit Demam Berdarah Parah

Kondisi kritis atau parah terjadi saat trombosit turun drastis hingga di bawah 20.000 sel per mikroliter darah. Pada level ini, risiko perdarahan internal dan komplikasi serius meningkat signifikan. Pasien dapat mengalami gejala seperti:

  • Perdarahan spontan dari gusi dan hidung
  • Perdarahan gastrointestinal
  • Hematuria (darah dalam urin)
  • Kebocoran plasma yang dapat menyebabkan syok hipovolemik
  • Gangguan fungsi organ vital
  • Risiko tinggi terjadinya Dengue Shock Syndrome (DSS)

Pada fase kritis ini, monitoring ketat di rumah sakit menjadi keharusan untuk mencegah komplikasi yang mengancam nyawa. Pemeriksaan trombosit perlu dilakukan setiap 6-12 jam untuk memantau perkembangan kondisi pasien.

Makanan untuk Menaikkan Trombosit (Sumber: Youtube/Dokter Saddam Ismail)

Bahaya Trombosit Turun Saat Demam Berdarah

Penurunan trombosit pada DBD dapat mengakibatkan berbagai komplikasi serius yang mengancam nyawa.

Ketika trombosit turun drastis, tubuh kehilangan kemampuan untuk proses pembekuan darah, menyebabkan risiko perdarahan yang signifikan.

Ilustrasi Trombosit Turun Saat Demam Berdarah

Komplikasi utama yang dapat terjadi meliputi:

  • Perdarahan internal di organ vital
  • Kebocoran plasma yang dapat menyebabkan syok hipovolemik
  • Multi Organ Dysfunction Syndrome (MODS)
  • Gangguan neurologis akut
  • Koagulopati yang dapat memicu DIC (Disseminated Intravascular Coagulation)

Tempat Pemeriksaan & Vaksin Demam Berdarah Terbaik

Tirta Medical Centre (TMC) merupakan klinik terpercaya yang menyediakan layanan pemeriksaan DBD dan vaksinasi demam berdarah dengan standar pelayanan terbaik di Indonesia. Berikut ini beberapa jenis pemeriksaan DBD dan harganya di TMC:

  • Harga Tes Dengue NS1 (Rapid): Rp245.000
  • Harga Pemeriksaan Anti Dengue IgM: Rp703.000
  • Harga Pemeriksaan Anti Dengue IgG: Rp741.000

Selain pemeriksaan demam berdarah, TMC menawarkan dua jenis vaksin demam berdarah yaitu QDenga dan Dengvaxia dengan harga sebagai berikut:

  • Harga vaksin DBD QDenga: Rp 649.000
  • Harga paket vaksin DBD (QDenga 2 Dosis): Rp 1.250.000
  • Harga vaksin DBD (Dengvaxia 0,5 ml): Rp 1.400.000

Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update biaya pemeriksaan DBD, vaksin DBD atau reservasi online di sini:

Cara Menaikkan Trombosit Saat Demam Berdarah

Infus untuk Menaikkan Trombosit Saat Demam Berdarah

Beberapa intervensi medis dan nutrisi dapat membantu meningkatkan kadar trombosit:

Intervensi Medis

  • Pemberian transfusi trombosit sesuai indikasi
  • Terapi cairan intravena (infus)
  • Monitoring ketat status hematologi

Dukungan Nutrisi

  • Mengonsumsi makanan kaya vitamin K seperti sayuran hijau
  • Asupan protein berkualitas tinggi
  • Makanan kaya vitamin C dan folat
  • Hidrasi yang optimal dengan asupan cairan 2,5-3 liter per hari

Penanganan Demam Berdarah

Ilustrasi Penanganan Demam Berdarah

Penanganan demam berdarah memerlukan pendekatan komprehensif yang berfokus pada terapi suportif dan pencegahan komplikasi. Manajemen DBD dibagi menjadi tiga fase utama sesuai dengan perkembangan penyakit.

1. Fase Awal (Fase Demam)

  • Pemantauan tanda vital setiap 4-6 jam untuk mendeteksi perubahan kondisi pasien
  • Pemberian antipiretik (paracetamol) untuk mengendalikan demam, hindari penggunaan NSAID
  • Pastikan hidrasi oral yang adekuat dengan pemberian cairan elektrolit
  • Anjurkan istirahat total untuk mencegah kelelahan

2. Fase Kritis

  • Terapi cairan parenteral menggunakan kristaloid
  • Monitor ketat status hemodinamik dan tanda-tanda kebocoran plasma
  • Evaluasi berkala fungsi organ vital dan pemeriksaan laboratorium
  • Transfusi komponen darah bila terdapat indikasi yang jelas
  • Penanganan syok segera jika terjadi dengan resusitasi cairan yang tepat

3. Fase Pemulihan

  • Penyesuaian cairan secara bertahap untuk mencegah overload
  • Program rehabilitasi bertahap sesuai kondisi pasien
  • Edukasi mengenai pencegahan kekambuhan dan pengenalan tanda bahaya
  • Follow up berkala untuk memantau pemulihan

Penanganan DBD membutuhkan pengawasan ketat terhadap tanda-tanda perburukan dan komplikasi. Pasien dengan tanda bahaya harus segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang memadai untuk mendapatkan perawatan intensif.

Referensi: