Vaksin polio merupakan salah satu imunisasi wajib yang diberikan untuk mencegah penyakit poliomielitis atau polio. Penyakit ini disebabkan oleh poliovirus yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, gangguan pernapasan, dan bahkan kematian.
Oleh karena itu, pemberian vaksin polio sangat penting untuk melindungi anak-anak dan orang dewasa dari risiko tertular virus polio yang berbahaya.
Di Indonesia, imunisasi polio telah menjadi bagian dari program imunisasi nasional sejak tahun 1982. Meskipun demikian, kasus polio masih dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk Aceh, Purwakarta, Klaten, Sampang, Pamekasan, Pandeglang, Mimika, Nduga, dan Asmat.
Hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memberikan vaksinasi polio lengkap kepada anak-anak mereka.
Apa Itu Vaksin Polio?
Vaksin polio adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomielitis atau polio. Vaksin ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi yang dapat melawan infeksi virus polio.
Antibodi ini dapat memberi perlindungan untuk jangka panjang, bahkan seumur hidup, jika diberikan sesuai jadwal yang direkomendasikan.
Virus polio terdiri dari tiga tipe, yaitu poliovirus tipe 1, tipe 2, dan tipe 3. Wildtype polio tipe 2 telah dieradikasi pada tahun 1999, dan wildtype polio tipe 3 dieradikasi pada tahun 2020.
Saat ini, wildtype polio tipe 1 masih sangat terlokalisasi di wilayah Pakistan dan Afghanistan. Namun, circulating vaccine-derived poliovirus (cVDPV) dari ketiga serotipe masih terus bersirkulasi dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
Imunitas terhadap satu serotipe tidak memberikan imunitas terhadap dua serotipe lainnya. Oleh karena itu, orang harus melindungi diri mereka dari ketiga tipe virus untuk mencegah penyakit polio.
Manfaat Vaksin Polio
Vaksin polio memberikan berbagai manfaat penting untuk kesehatan, antara lain:
1. Melindungi dari Kelumpuhan Permanen
Vaksin polio mencegah infeksi virus polio yang menyerang saraf tulang belakang dan otot, sehingga mencegah kelumpuhan permanen. Data dari WHO, kurang dari 2% penderita polio mengalami kelumpuhan, dampak lainnya sangat serius, seperti ketidakmampuan bergerak hingga kematian akibat gagal napas.
2. Merangsang Produksi Antibodi
Vaksin polio merangsang pembentukan antibodi dalam tubuh, yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap polio. Dua dosis vaksin polio inaktif (IPV) memberikan perlindungan 90% atau lebih terhadap polio paralitik, sedangkan tiga dosis memberikan efektivitas hingga 99%.
3. Mengurangi Risiko Penularan
Pemberian vaksin polio dapat mengurangi tingkat penularan dari orang ke orang. Vaksin polio oral (OPV) sangat efektif dalam menghentikan rantai penularan virus, sehingga menjadi vaksin yang direkomendasikan untuk menghentikan wabah polio.
4. Mencegah Komplikasi Serius
Vaksin polio mengurangi tingkat keparahan dan komplikasi saat terinfeksi virus polio. Satu dari 200 anak kejadian infeksi menyebabkan paralisis irreversibel, 5-10% di antaranya meninggal dunia ketika otot pernapasan lumpuh.
Jenis-jenis Vaksin Polio
Terdapat dua jenis vaksin polio yang tersedia, yaitu:
1. Vaksin Polio Oral (OPV)
OPV mengandung virus polio hidup yang dilemahkan dan diberikan melalui tetesan di mulut.
Di Indonesia, jenis OPV yang digunakan adalah jenis bOPV (bivalen oral polio vaccine), yaitu vaksin polio oral bivalen yang melindungi terhadap virus polio tipe 1 dan 3. Vaksin ini diberikan sebanyak 4 dosis pada usia 0-1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan.
Keunggulan OPV adalah mudah diberikan, tidak memerlukan suntikan, dan sangat efektif dalam menciptakan kekebalan di masyarakat. OPV juga dapat memberikan contact immunity, yaitu perlindungan terhadap orang yang tidak divaksinasi melalui paparan virus vaksin.
2. Vaksin Polio Inaktif (IPV)
IPV menggunakan virus polio yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan ke otot. Vaksin ini sangat aman karena menggunakan virus mati, sehingga tidak ada risiko menyebabkan polio. IPV diberikan sebagai bagian dari program imunisasi nasional, yaitu minimal 2 dosis sebelum usia 1 tahun.
Di Indonesia, kombinasi imunisasi polio yang direkomendasikan terdiri dari 4 dosis OPV dan 2 dosis IPV. Kombinasi ini telah terbukti aman dan sesuai dengan rekomendasi WHO dan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
Vaksin polio terbukti aman, efektif, dan wajib diberikan untuk mencegah kelumpuhan permanen akibat infeksi virus polio.
Selain melindungi diri sendiri, vaksinasi juga membantu mencegah penyebaran virus di masyarakat.
Harga Vaksin Polio Dewasa di Tirta Medical Centre
Tirta Medical Centre (TMC) menyediakan layanan vaksinasi polio untuk dewasa dengan harga yang kompetitif. Berikut adalah daftar harga vaksin polio di TMC:
- Biaya Vaksin Polio IPV (Imovax): Rp250.000
- Biaya Vaksin Polio IPV (Biofarma): Rp375.000
Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update biaya vaksin polio atau reservasi promo TMC secara online di sini:
Harga tersebut sudah termasuk biaya vaksin dan jasa pelayanan medis profesional. Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal vaksinasi, pasien dapat menghubungi TMC melalui layanan customer service yang tersedia.
Syarat Vaksin Polio
Sebelum menerima vaksin polio, terdapat beberapa syarat dan kondisi yang perlu diperhatikan:
1. Syarat untuk Anak-anak
Jadwal imunisasi polio untuk anak mengikuti rekomendasi IDAI, yaitu pemberian OPV pada usia bayi mulai lahir (OPV 0 saat lahir), kemudian pada usia 2, 3, dan 4 bulan, serta IPV pada usia 4 dan 9 bulan.
2. Syarat untuk Dewasa
Vaksin polio untuk dewasa direkomendasikan pada kondisi berikut:
- Belum pernah mendapatkan vaksin polio atau dosis vaksin polio sebelumnya tidak lengkap
- Tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi polio
- Melakukan perjalanan ke negara endemis polio sehingga rawan penularan polio
- Bekerja di fasilitas kesehatan dan laboratorium yang menangani spesimen poliovirus
Kontraindikasi Vaksin Polio
Vaksin polio tidak boleh diberikan pada kondisi berikut:
- Memiliki riwayat reaksi alergi berat terhadap dosis IPV sebelumnya
- Memiliki alergi berat terhadap komponen vaksin IPV, seperti neomisin, streptomisin, atau polimiksin B.
- Sedang mengalami penyakit sedang hingga berat (sebaiknya menunda vaksinasi hingga sembuh)
- Bayi dengan diare atau muntah sedang hingga berat
Untuk kondisi penyakit ringan seperti pilek, vaksinasi masih dapat dilakukan.
Efek Samping Vaksin Polio
Vaksin polio umumnya aman dan efek samping yang terjadi biasanya ringan. Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul:
– Efek Samping Vaksin Polio Oral (OPV)
- Demam ringan yang tidak melebihi 38,5°C dan berlangsung 1-2 hari
- Mual atau muntah sesaat setelah pemberian vaksin
- Anak menjadi rewel atau lebih sering menangis
- Diare ringan
- Nafsu makan menurun sementara
Efek samping serius dari OPV sangat jarang terjadi, yaitu vaccine-associated paralytic polio (VAPP) dengan kejadian sekitar 1 dari 2,7 juta dosis. VAPP dapat terjadi ketika virus vaksin bermutasi kembali menjadi bentuk wildtype.
– Efek Samping Vaksin Polio Inaktif (IPV)
- Nyeri, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntikan
- Demam ringan
- Anak menjadi rewel atau terlihat lelah
- Muntah
- Reaksi alergi berat (anafilaksis) sangat jarang, terjadi pada sekitar 1 dari 1 juta dosis
Reaksi alergi berat biasanya terjadi dalam 15-30 menit setelah vaksinasi, sehingga pasien disarankan untuk menunggu di tempat vaksinasi selama periode tersebut.
Tempat Vaksin Polio Terbaik (Bisa Homecare)
Tirta Medical Centre (TMC) merupakan pilihan terbaik untuk mendapatkan vaksinasi polio di Indonesia. TMC menyediakan layanan vaksinasi polio untuk jamaah umrah dan haji yang merupakan salah satu syarat vaksin untuk umrah dan haji.
TMC adalah klinik medical check up yang memiliki laboratorium terpercaya dan terbaik di Indonesia dengan berbagai keunggulan.
TMC telah hadir di lebih dari 30 lokasi cabang se-Indonesia, memberikan kemudahan akses bagi masyarakat di berbagai daerah.
Salah satu keunggulan utama TMC adalah tersedianya layanan homecare yang disebut TiCare. Layanan ini memungkinkan pasien mendapatkan vaksinasi polio di rumah atau kantor tanpa perlu datang ke klinik.
Tim medis profesional TMC akan datang langsung ke lokasi yang diinginkan dengan membawa peralatan medis lengkap dan vaksin yang terjaga kualitasnya.
Referensi:
- CDC. Polio Vaccination: https://www.cdc.gov/polio/vaccines/index.html
- WHO. History of polio vaccination: https://www.who.int/news-room/spotlight/history-of-vaccination/history-of-polio-vaccination
- Children’s Hospital of Philadelphia. Polio: The Disease & Vaccines: https://www.chop.edu/vaccine-education-center/vaccine-details/polio-vaccine
- Cleveland Clinic. Polio Vaccine: Benefits & Side Effects: https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/19740-poliovirus-vaccine-inactivated-ipv
- IDAI. Lembar Fakta Poliomielitis, Rubela, dan Campak: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/lembar-fakta-poliomielitis-rubela-campak
- GPEI. Oral polio vaccine: https://polioeradication.org/about-polio/the-vaccines/opv/
- Kemenkes. Pastikan Semua Anak Usia 0-7 Tahun di 33 Provinsi Mendapatkan 2 Dosis Imunisasi saat PIN Polio: https://kemkes.go.id/id/pastikan-semua-anak-usia-0-7-tahun-di-33-provinsi-mendapatkan-2-dosis-imunisasi-saat-pin-polio
- Kemenkes. Pentingnya PIN Polio Untuk Mencegah KLB: https://kemkes.go.id/eng/pentingnya-pin-polio-untuk-mencegah-klb
- Badan Pengawas Obat dan Makanan. Jangan Ragu, Vaksin Polio Terbukti Aman Lindungi Anak dari Lumpuh Layu: https://www.pom.go.id/berita/jangan-ragu-vaksin-polio-terbukti-aman-lindungi-anak-dari-lumpuh-layu
- CDC. Polio Vaccine Effectiveness and Duration of Protection: https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/polio/hcp/effectiveness-duration-protection.html
- Mayo Clinic. Polio – Symptoms and causes: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/polio/symptoms-causes/syc-20376512
- Alomedika. Indikasi dan Dosis Vaksin Polio: https://www.alomedika.com/obat/vaksin-serum-dan-imunoglobulin/vaksin/vaksin-polio/indikasi-dan-dosis