Bagikan ke:

Hepatitis B merupakan salah satu penyakit infeksi hati yang paling serius di dunia, termasuk di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dengan jumlah penderita hepatitis B terbanyak setelah India dan China. 

Meskipun prevalensi hepatitis B di Indonesia telah menurun dari 7,1% pada tahun 2013 menjadi 2,4% pada tahun 2023, penyakit ini masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang signifikan. 

Vaksinasi hepatitis B merupakan cara paling efektif untuk mencegah infeksi virus hepatitis B dan komplikasinya yang dapat mengancam jiwa. 

Ketahui pembahasan secara lengkap mengenai vaksin hepatitis B, mulai dari manfaat, dosis, hingga efek sampingnya, serta informasi harga di Tirta Medical Centre.

Apa Itu Vaksin Hepatitis B?

Vaksin hepatitis B adalah vaksin rekombinan yang digunakan untuk mencegah infeksi virus hepatitis B (HBV). Vaksin ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi pelindung terhadap virus hepatitis B tanpa menyebabkan penyakit itu sendiri.

Vaksin hepatitis B dibuat secara sintetis menggunakan teknologi DNA rekombinan, sehingga tidak mengandung produk darah manusia atau virus hidup. Vaksin ini mengandung protein permukaan virus hepatitis B (HBsAg) yang telah dimurnikan dan diadsorpsi pada aluminium hidroksida sebagai adjuvan.

Saat ini tersedia beberapa jenis vaksin hepatitis B di Indonesia, antara lain vaksin tunggal untuk hepatitis B dan vaksin kombinasi yang melindungi dari beberapa penyakit sekaligus. 

Vaksin hepatitis B tunggal tersedia dalam formulasi pediatrik (untuk anak-anak) dan dewasa dengan kandungan antigen yang berbeda. 

Manfaat Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B memberikan manfaat yang signifikan dalam pencegahan penyakit hepatitis B dan komplikasinya. Berikut ini beberapa manfaat vaksin hepatitis b untuk Sahabat Tirta dan keluarga:  

1. Mencegah Infeksi Virus Hepatitis B

Vaksin hepatitis B sangat efektif untuk mencegah infeksi virus hepatitis B yang menyerang hati. Infeksi ini jika tidak dicegah dapat berkembang menjadi hepatitis akut maupun kronis, yang berisiko menyebabkan komplikasi serius seperti sirosis dan kanker hati.

2. Perlindungan Jangka Panjang

Vaksinasi hepatitis B memberikan perlindungan jangka panjang. Studi menunjukkan bahwa vaksin ini mampu memberikan kekebalan, bahkan hingga 20 tahun atau lebih setelah pemberian dosis lengkap. Pada kebanyakan orang, antibodi tetap cukup protektif seumur hidup.

3. Mencegah Penularan dari Ibu ke Anak

Pemberian vaksin hepatitis B segera (<24 jam) setelah bayi lahir terbukti mencegah transmisi infeksi hepatitis B dari ibu yang terinfeksi ke bayinya. Langkah ini krusial dalam memutus rantai penularan dan mencegah hepatitis kronis pada anak.

4. Menekan Risiko Komplikasi Berat

Dengan mencegah infeksi hepatitis B, vaksin ini secara efektif menurunkan risiko komplikasi berat seperti gagal hati, sirosis, dan kanker hati. 

Pencegahan komplikasi yang mematikan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan angka harapan hidup.

5. Meningkatkan Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)

Semakin banyak orang yang mendapatkan vaksinasi hepatitis B, penyakit ini akan semakin sulit menyebar di masyarakat. Herd immunity ini sangat vital untuk melindungi kelompok rentan, seperti bayi, lansia, dan penderita imunokompromais.

6. Bisa Mencegah Penularan Tanpa Gejala (Silent Infection)

Banyak penderita hepatitis B tidak menyadari dirinya sudah terinfeksi dan dapat menularkan virus ke orang lain. Vaksin hepatitis B menjadi solusi utama untuk mencegah penularan tanpa gejala dan mengurangi penyebaran infeksi secara luas.

7. Melindungi Tenaga Kesehatan dan Kelompok Berisiko

Vaksin hepatitis B sangat dianjurkan bagi tenaga kesehatan, pasien dengan penyakit kronis, pengguna narkoba suntik, dan individu dengan perilaku seksual berisiko tinggi. Langkah ini penting untuk mencegah infeksi akibat paparan darah atau cairan tubuh pasien.

8. Kontribusi pada Eliminasi Hepatitis Global

Program vaksinasi hepatitis B yang masif berperan besar dalam menurunkan angka kejadian hepatitis B di tingkat nasional maupun global, mendukung target eliminasi hepatitis B sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO).

Siapa Saja yang Perlu Mendapatkan Vaksin Hepatitis B?

Menurut rekomendasi CDC dan WHO, vaksin hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi baru lahir sebagai bagian dari program imunisasi wajib. Di Indonesia, vaksin hepatitis B merupakan salah satu imunisasi wajib yang diberikan kepada semua bayi sejak lahir.

Bayi dan Anak-anak:

  • Semua bayi baru lahir harus menerima vaksin hepatitis B dalam 24 jam pertama setelah kelahiran
  • Anak-anak dan remaja hingga usia 18 tahun yang belum pernah divaksinasi
  • Bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg positif memerlukan vaksinasi segera disertai pemberian imunoglobulin hepatitis B

Dewasa Berisiko Tinggi:

  • Tenaga kesehatan dan pekerja laboratorium yang terpapar darah atau cairan tubuh pasien
  • Pasien yang menjalani hemodialisis atau memiliki penyakit ginjal kronis
  • Penderita diabetes melitus, terutama usia 19-59 tahun
  • Orang dengan multiple partner seksual atau perilaku seksual berisiko tinggi
  • Pengguna narkoba suntik
  • Orang yang tinggal atau merawat penderita hepatitis B
  • Wisatawan yang bepergian ke daerah endemis hepatitis B

Kelompok Khusus:

  • Penderita HIV atau gangguan sistem kekebalan tubuh lainnya
  • Orang dengan penyakit hati kronis

Peringatan sebelum Vaksin Hepatitis B

Sebelum menerima vaksin hepatitis B, terdapat beberapa peringatan dan kondisi medis yang perlu diperhatikan. Konsultasi dengan dokter sangat diperlukan untuk menentukan apakah vaksinasi aman dilakukan atau perlu ditunda.

– Kondisi yang Memerlukan Perhatian Khusus:

Pasien dengan penyakit infeksi akut yang disertai demam sebaiknya menunda vaksinasi hingga kondisi sembuh. Demam ringan dan penyakit ringan bukan merupakan kontraindikasi, namun penyakit sedang hingga berat memerlukan penundaan vaksinasi.

Bayi prematur dan bayi dengan berat lahir kurang dari 2000 gram memerlukan perhatian khusus. Untuk bayi dengan ibu HBsAg negatif, vaksinasi dapat ditunda hingga berat badan mencapai 2000 gram atau usia kronologis 1 bulan. Namun, jika ibu HBsAg positif, vaksin tetap harus diberikan segera disertai HBIG.

– Kondisi Medis Lainnya:

Pasien dengan multiple sclerosis memerlukan evaluasi khusus karena vaksin berpotensi memperburuk kondisi.

Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat penyakit atau pengobatan mungkin tidak memberikan respons yang optimal terhadap vaksin.

Harga Vaksin Hepatitis B di Tirta Medical Centre

Klinik Tirta Medical Centre (TMC) menyediakan layanan vaksinasi hepatitis B dengan harga yang kompetitif dan terjangkau. Berikut adalah daftar harga vaksin hepatitis B di TMC:

  • Harga Vaksin Hepatitis B Pediatri: Rp130.000
  • Harga Vaksin Hepatitis B Dewasa: Rp150.000
  • Harga Vaksin Hepatitis B Anak: Rp350.000

Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update biaya vaksin hepatitis b atau reservasi online di sini:

Tirta Medical Centre merupakan klinik medical check up terpercaya yang dilengkapi dengan laboratorium berkualitas dan telah memiliki lebih dari 30 cabang di seluruh Indonesia. 

TMC berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik dengan standar internasional, didukung oleh tenaga medis profesional dan fasilitas modern.

Selain vaksinasi di klinik, TMC juga menyediakan layanan home care untuk memudahkan masyarakat yang tidak dapat datang langsung ke klinik. 

Harga yang tertera sudah termasuk konsultasi medis dan tindakan vaksinasi oleh tenaga kesehatan profesional.

Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B diberikan dalam beberapa dosis untuk mencapai perlindungan optimal. Jadwal pemberian berbeda antara bayi, anak-anak, dan dewasa.

– Jadwal untuk Bayi dan Anak-anak:

Menurut rekomendasi IDAI dan Kemenkes RI, vaksin hepatitis B untuk bayi diberikan sebanyak 4 kali dengan jadwal sebagai berikut:

  • Dosis pertama (HB-0): dalam 24 jam setelah lahir
  • Dosis kedua: usia 2 bulan
  • Dosis ketiga: usia 3 bulan
  • Dosis keempat: usia 4 bulan
  • Dosis booster: usia 18 bulan

Untuk bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif, diberikan vaksin hepatitis B dan HBIG dalam 12 jam pertama setelah lahir pada lokasi yang berbeda.

– Jadwal untuk Dewasa:

Dewasa yang belum pernah divaksinasi menerima 3 dosis vaksin dengan jadwal 0, 1, dan 6 bulan. Dosis kedua diberikan minimal 4 minggu setelah dosis pertama, dan dosis ketiga diberikan minimal 20 minggu setelah dosis kedua.

– Dosis Booster:

Untuk individu sehat, dosis booster umumnya tidak diperlukan setelah menyelesaikan serial vaksinasi lengkap. Namun, pada individu dengan gangguan sistem imun atau kondisi khusus, mungkin diperlukan pemeriksaan titer antibodi dan dosis tambahan.

Interaksi Vaksin Hepatitis B dengan Obat Lain

Vaksin hepatitis B dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat yang dapat mempengaruhi efektivitas vaksinasi. Penting untuk memberitahu dokter mengenai semua obat yang sedang dikonsumsi sebelum vaksinasi.

– Obat Imunosupresan

Obat-obat yang menekan sistem kekebalan tubuh dapat menurunkan efektivitas vaksin hepatitis B. Obat-obat tersebut meliputi kortikosteroid, siklosporin, tacrolimus, kemoterapi kanker, dan obat biologis seperti belimumab. 

Pasien yang mendapat terapi imunosupresan mungkin memerlukan dosis vaksin yang lebih tinggi atau pemantauan titer antibodi yang lebih ketat.

– Obat Antikoagulan

Pemberian vaksin bersamaan dengan obat antikoagulan seperti warfarin dapat meningkatkan risiko perdarahan di lokasi suntikan. Meskipun bukan kontraindikasi, perlu perhatian khusus dalam pemantauan pasca vaksinasi.

– Imunoglobulin

Pemberian imunoglobulin hepatitis B (HBIG) bersamaan dengan vaksin hepatitis B di lokasi yang sama dapat menurunkan efektivitas vaksin. Oleh karena itu, jika kedua preparat perlu diberikan bersamaan, harus disuntikkan di lokasi yang berbeda.

Efek Samping Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B umumnya sangat aman dan jarang menyebabkan efek samping serius. Mayoritas penerima vaksin tidak mengalami efek samping atau hanya mengalami efek samping ringan yang bersifat sementara.

– Efek Samping Ringan

Efek samping ringan yang paling sering terjadi adalah nyeri, kemerahan, atau bengkak di lokasi suntikan yang berlangsung 1-2 hari. Efek samping sistemik ringan meliputi sakit kepala, kelelahan, demam ringan, mual, dan pusing.

– Efek Samping Serius

Efek samping serius sangat jarang terjadi, namun dapat berupa reaksi alergi berat (anafilaksis), demam tinggi (>39°C) atau  kejang. Reaksi anafilaksis terjadi pada kurang dari 1 per 1 juta dosis vaksin.

– Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala reaksi alergi berat seperti ruam kulit yang luas, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah atau tenggorokan, jantung berdebar, atau pusing berat. 

Demam tinggi yang tidak kunjung turun, kejang, atau gejala neurologis juga memerlukan perhatian medis segera.

Pada bayi, waspadai tangisan terus-menerus lebih dari 3 jam, demam tinggi, atau bayi tampak sangat lemas dan tidak responsif.

Vaksin Hepatitis B Dewasa Bisa di Rumah (Layanan Tirta Medical Centre)

Tirta Medical Centre (TMC) menghadirkan inovasi layanan vaksinasi hepatitis B di rumah (home care) untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan perlindungan optimal terhadap hepatitis B. 

Layanan ini sangat cocok bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau mobilitas untuk datang ke klinik.

Sebagai klinik medical check up terpercaya dengan laboratorium berkualitas tinggi, TMC telah melayani masyarakat Indonesia dengan standar internasional. 

Dengan jaringan lebih dari 30 cabang di seluruh Indonesia, TMC berkomitmen memberikan akses pelayanan kesehatan yang mudah dan profesional.

Layanan home care vaksinasi hepatitis B TMC dilakukan oleh tenaga medis bersertifikat dengan peralatan medis standar klinik. 

TMC memastikan kualitas vaksin tetap terjaga dengan penyimpanan suhu yang tepat selama perjalanan ke rumah pasien.

Keunggulan layanan home care TMC meliputi jadwal fleksibel, konsultasi medis menyeluruh, dan pemantauan pasca vaksinasi yang komprehensif, menjadikan TMC pilihan terbaik untuk vaksinasi hepatitis B yang aman dan nyaman.

FAQ

– Apa saja syarat vaksin hepatitis b dewasa?


Syarat utama vaksin hepatitis B untuk dewasa adalah kondisi kesehatan yang baik tanpa demam atau infeksi akut. Dewasa yang belum pernah terinfeksi hepatitis B atau belum memiliki kekebalan dapat menerima vaksin. 

Konsultasi dengan dokter diperlukan untuk mengevaluasi riwayat kesehatan, alergi, dan pengobatan yang sedang dijalani. Tes HBsAg dapat dilakukan sebelumnya namun bukan syarat wajib.

– Bila sudah terinfeksi Hepatitis B, apakah boleh vaksinasi lagi?


Tidak perlu vaksinasi ulang bagi individu yang sudah pernah terinfeksi hepatitis B. Orang yang pernah terinfeksi akan memiliki antibodi alami yang memberikan perlindungan seumur hidup. 

Vaksin hepatitis B tidak akan memberikan manfaat tambahan dan tidak dapat menghilangkan virus pada penderita hepatitis B kronis. Pemeriksaan serologi dapat membantu menentukan status kekebalan seseorang.

– Siapa yang tidak dapat menerima Vaksin Hepatitis B? (kontraindikasi)


Kontraindikasi absolut vaksin hepatitis B adalah riwayat reaksi alergi berat (anafilaksis) terhadap vaksin atau komponennya, terutama alergi terhadap ragi. 

Vaksinasi harus ditunda pada individu dengan penyakit akut berat disertai demam. Bayi prematur dengan berat lahir sangat rendah dari ibu HBsAg negatif dapat menunda vaksinasi. Kondisi ini memerlukan evaluasi dokter untuk menentukan waktu vaksinasi yang tepat.

– Apakah ada vaksinasi dosis booster bila sudah lengkap vaksin Hepatitis B 3 dosis?

Untuk individu sehat, dosis booster umumnya tidak diperlukan setelah menyelesaikan serial vaksinasi lengkap 3 dosis. Vaksin hepatitis B memberikan perlindungan jangka panjang, bahkan seumur hidup pada mayoritas orang. 

Namun, individu dengan gangguan sistem imun, penyakit ginjal kronis, atau kondisi imunokompromi mungkin memerlukan pemeriksaan titer antibodi berkala dan dosis booster jika diperlukan.

– Apakah vaksin Hepatitis B dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain?

Ya, vaksin hepatitis B dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya. Pemberian simultan harus dilakukan di lokasi anatomi yang berbeda atau dengan jarak minimal 2,5 cm jika di lokasi yang sama. 

Vaksin hepatitis B tersedia dalam bentuk kombinasi dengan vaksin lain seperti DPT-HB-HIB (pentavalen). Tidak ada interaksi yang merugikan antara vaksin hepatitis B dengan vaksin lain, dan efikasi masing-masing vaksin tetap terjaga.

– Apakah dapat diberikan vaksin Hepatitis B untuk wanita hamil?

Vaksin hepatitis B aman diberikan pada wanita hamil, terutama yang berisiko tinggi terinfeksi. Kehamilan bukan kontraindikasi vaksinasi hepatitis B. Vaksin tidak mengandung virus hidup sehingga tidak berbahaya bagi janin. 

Wanita hamil dengan risiko tinggi seperti tenaga kesehatan, pasangan penderita hepatitis B, atau yang tinggal di daerah endemis sangat dianjurkan untuk divaksinasi. Konsultasi dengan dokter kandungan tetap diperlukan untuk evaluasi individual.

Referensi:


Bagikan ke: