Bagikan ke:

Hepatitis B merupakan penyakit infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (HBV). Menurut data Kementerian Kesehatan Indonesia, sekitar 2,4% populasi Indonesia terinfeksi HBV pada tahun 2023, dengan risiko penularan tinggi melalui darah dan cairan tubuh.

Salah satu pemeriksaan kunci untuk mendeteksi infeksi ini adalah Tes HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen). Sahabat Tirta dapat mengetahui secara mendalam tentang tes HBsAg, manfaatnya, dan perannya dalam diagnosis hepatitis B.

Apa itu Tes HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen)?

HBsAg adalah antigen permukaan virus hepatitis B yang muncul dalam darah saat seseorang terinfeksi HBV. Tes ini bertujuan mendeteksi keberadaan antigen tersebut sebagai indikator infeksi aktif.

  • Mekanisme Deteksi: Tes HBsAg menggunakan metode imunologis seperti ELISA atau rapid test untuk mengidentifikasi protein virus dalam darah. Antigen ini biasanya terdeteksi 1–10 minggu setelah paparan HBV dan menjadi penanda utama infeksi akut atau kronis.
  • Peran dalam Diagnosis: Menurut Pedoman Kementerian Kesehatan, HBsAg adalah pemeriksaan wajib untuk skrining hepatitis B, terutama pada ibu hamil dan kelompok berisiko tinggi.

Manfaat Tes HBsAg

Tes HBsAg

Sahabat Tirta dapat melakukan pemeriksaan HBsAg untuk mendiagnosis penyakit hepatitis B. Berikut ini beberapa manfaat tes HBsAg yang perlu Sahabat Tirta ketahui, seperti:

1. Deteksi Dini Infeksi Hepatitis B

Lebih dari 50% penderita Hepatitis B tidak mengetahui penyakit yang dideritanya, dan sekitar 50-70% penderita Hepatitis B akut, tidak menunjukkan gejala klinis. Tes HBsAg dapat mendiagnosis hepatitis B sebelum gejala muncul, sehingga pengobatan dapat dimulai lebih cepat.

2. Pemantauan Perkembangan Penyakit

Pada pasien kronis, hasil HBsAg positif yang bertahan lebih dari 6 bulan menunjukkan infeksi menetap dan meningkatkan risiko terjadinya sirosis atau kanker hati.

3. Pencegahan Penularan Vertikal

Ibu hamil dengan HBsAg positif berisiko menularkan HBV ke bayi. Skrining HBsAg memungkinkan pemberian vaksin hepatitis B dan imunoglobulin pada bayi dalam 12 jam pertama kelahiran untuk mencegah penularan.

4. Evaluasi Keberhasilan Vaksinasi Hepatitis B

Meskipun HBsAg tidak digunakan untuk menilai respons vaksin, tes ini membantu membedakan antara infeksi alami dan kekebalan dari vaksin.

Perbedaan HBsAg, HBeAg, dan HBcAg

Ilustrasi Perbedaan HBsAg, HBeAg, dan HBcAg

HBsAg, HBeAg, dan HBcAg adalah penanda yang bebeda, berikut ini perbedaan yang perlu Sahabat Tirta ketahui:

– HBsAg

Menunjukkan keberadaan virus di darah. Jika hasilnya “Positif”, artinya sudah terkena virus hepatitis B dan dapat menularkan virus kepada orang lain melalui darah atau cairan tubuh (reaktif).

– HBeAg (Hepatitis B envelope Antigen)

HBeAg merupakan indikator penting dalam memahami dinamika infeksi virus hepatitis B. Peningkatan kadar HBeAg dalam darah menunjukkan adanya aktivitas replikasi virus yang signifikan, baik pada tahap awal infeksi maupun pada kondisi infeksi kronis yang terus-menerus memproduksi virus dalam jumlah besar.

– HBcAg (Hepatitis B core Antigen)

HBcAg merupakan komponen intraseluler virus hepatitis B yang terdapat di dalam hepatosit (sel hati) terinfeksi, namun tidak terdeteksi dalam serum. 

Pada fase akut infeksi HBV, antibodi terhadap HBcAg, yaitu IgM dan IgG anti-HBc, mulai muncul 1-2 minggu setelah HBsAg terdeteksi, bersamaan dengan peningkatan enzim aminotransferase dan munculnya gejala klinis.

Kapan Anda Perlu Tes HBsAg?

Tes HBsAg

Tes HBsAg direkomendasikan untuk Anda dan keluarga dalam situasi berikut:

1. Skrining Rutin pada Ibu Hamil

Semua ibu hamil wajib menjalani tes HBsAg untuk mencegah penularan vertikal ke bayi. Di Indonesia, skrining ini termasuk dalam paket pemeriksaan antenatal terpadu.

2. Gejala Hepatitis Akut

  • Kulit dan mata kuning (ikterus)
  • Nyeri perut kanan atas
  • Mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan
  • Urine gelap dan tinja pucat

3. Faktor Risiko Tertular HBV

  • Pengguna narkoba suntik
  • Penderita penyakit menular seksual (PMS)
  • Pasien hemodialisis
  • Pekerja kesehatan yang terpapar darah
  • Pasangan seksual penderita hepatitis B

4. Pemantauan Pasien Kronis

Pasien dengan hepatitis B kronis memerlukan tes HBsAg berkala setiap 6-12 bulan untuk menilai progresivitas penyakit.

5. Sebelum Vaksinasi HBV

Tes dilakukan untuk memastikan tidak ada infeksi aktif sebelum pemberian vaksin Hepatitis B.

Prosedur Tes HBsAg

Seorang Wanita Menjalani Tes HBsAg

Pemeriksaan HBsAg melibatkan tiga tahap utama:

1. Persiapan

  • Puasa 10-12 jam (tergantung kebijakan laboratorium)
  • Hindari konsumsi alkohol 24 jam sebelum tes

2. Pengambilan Sampel Darah

  • Petugas membersihkan area pengambilan darah dengan antiseptik
  • Darah diambil dari vena lengan menggunakan jarum steril
  • Sampel dimasukkan ke tabung vakum bertipe EDTA atau serum separator

3. Metode Analisis

  • Rapid Test: Hasil dalam 15-30 menit menggunakan prinsip imunokromatografi
  • ELISA: Metode laboratorium dengan sensitivitas >99%
  • PCR Kuantitatif: Digunakan untuk konfirmasi hasil positif

Proses keseluruhan memakan waktu 5-10 menit untuk pengambilan sampel, dengan hasil tes HBsAg tersedia dalam 1-2 hari kerja. 

Hasil Tes HBsAg

Hasil Tes HBsAg

Setelah melakukan tes HBsAg hasil yang didapatkan berupa hasil positif atau hasil negatif, berikut penjelasannya:

– Hasil Positif

Menunjukkan keberadaan antigen HBV dalam darah:

  • Interpretasi:
    • Infeksi akut (jika muncul gejala dalam 6 bulan terakhir)
    • Infeksi kronis (jika positif >6 bulan)
  • Tindakan Lanjutan:
    • Tes HBV DNA untuk mengukur viral load
    • Pemeriksaan HBeAg dan ALT untuk menilai aktivitas virus
    • USG hati untuk evaluasi kerusakan organ target

– Hasil Negatif

Tidak terdeteksi HBsAg dalam sampel:

  • Interpretasi:
    • Tidak ada infeksi aktif
    • Mungkin dalam masa window period (2-10 minggu pasca paparan)
  • Tindakan Lanjutan:
    • Tes Anti-HBc dan Anti-HBs untuk memastikan status kekebalan
    • Vaksinasi jika belum memiliki antibodi protektif

Pendukung Tes HBsAg

Ada beberapa pendukung tes HBsAg yang perlu Sahabat Tirta ketahui, seperti:

1. Tes Anti-HBc (Total Antibody to Hepatitis B Core Antigen)

  • Fungsi: Mendeteksi riwayat infeksi HBV.
  • Hasil:
    • Positif: Pernah terpapar HBV (infeksi lampau/aktif).
    • Negatif: Tidak pernah terinfeksi.

2. Tes Anti-HBs (Hepatitis B Surface Antibody)

  • Fungsi: Mengukur kekebalan dari vaksin atau infeksi sembuh.
  • Proteksi: Kadar ≥10 mIU/mL menunjukkan imunitas terhadap virus Hepatitis B.

Tempat Cek Kesehatan Terdekat

Untuk pemeriksaan HBsAg yang akurat, Klinik Tirta Medical Centre (TMC) menyediakan layanan skrining hepatitis B dengan hasil tes yang akurat dan cepat. 

Berikut ini harga tes HBsAg di Klinik Tirta Medical Centre (TMC):

  • Harga tes HBsAg: Rp145.000

Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update biaya tes urine lengkap atau reservasi online di sini:

Berikut keunggulan TMC:

  • Cakupan Nasional: 30+ cabang di Indonesia, termasuk Jakarta, Bali, Surabaya, Medan, dan kota besar lainnya. Cek di sini: Lokasi Cabang TMC
  • Paket Komprehensif: Paket MCU lengkap dengan pemeriksaan HBsAg, tes fungsi hati (SGOT dan SGPT), konsultasi dokter, dan berbagai paket pemeriksaan lainnya.

Kunjungi Tirta Medical Centre untuk informasi layanan dan promo kesehatan yang menarik.

Referensi:


Bagikan ke: