Bagikan ke:

Menjaga tekanan darah agar tetap normal sangat penting untuk kesehatan organ  jantung dan pembuluh darah. 

Sahabat Tirta dapat mengetahui tekanan darah normal berdasarkan usia dan jenis kelamin, serta memberikan panduan untuk mengukur dan menjaga tekanan darah tetap sehat.

Apa Itu Tekanan Darah?

Tekanan darah adalah kekuatan yang dihasilkan oleh aliran darah terhadap dinding pembuluh arteri saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah diukur dalam satuan milimeter merkuri (mmHg) dan nilai tekanan darah terdiri dari dua angka, yaitu:

  • Sistolik: Tekanan saat jantung berkontraksi.
  • Diastolik: Tekanan saat jantung beristirahat di antara detakan.

Perlu Sahabat Tirta ketahui bahwa tekanan darah normal umumnya berada di kisaran 120/80 mmHg, namun nilai ini dapat bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan individu.

Tekanan Darah Normal Berdasarkan Usia

Ilustrasi Tekanan Darah Normal Berdasarkan Usia

Tekanan darah normal adalah indikator penting dalam menilai kesehatan kardiovaskular seseorang. Nilai tekanan darah dapat bervariasi berdasarkan usia karena perubahan fisiologis yang terjadi sepanjang hidup. 

Berikut adalah pembahasan lengkap mengenai kisaran tekanan darah normal sesuai kelompok usia, dilengkapi dengan tabel untuk mempermudah pemahaman.

Kelompok UsiaTekanan Darah Normal
Bayi baru lahir sampai usia 1 tahun60/20 mmHg – 90/60 mmHg
Bayi usia 1 sampai 3 tahun87/53 mmHg – 105/66 mmHg
Anak prasekolah (3–5 th)95/56 mmHg – 110/70 mmHg
Anak sekolah (6–12 th)97/57 mmHg – 112/71 mmHg
Remaja (13–18 th)112/66 mmHg – 128/80 mmHg
Dewasa90/60 mmHg – 120/80 mmHg
Lansia (>65 th)90/60 mmHg – 120/80 mmHg
Tabel Perbedaan Tekanan Darah Normal Berdasarkan Usia

1. Tekanan Darah Normal Bayi

Pada bayi, tekanan darah cenderung lebih rendah dibandingkan kelompok usia lainnya. Hal ini disebabkan oleh pembuluh darah yang masih elastis dan kebutuhan metabolisme yang berbeda.

  • Bayi baru lahir sampai usia 1 tahun: 60/20 mmHg – 90/60 mmHg
  • Bayi usia 1 sampai 3 tahun: 87/53 mmHg – 105/66 mmHg

2. Tekanan Darah Normal Anak-Anak

Tekanan darah anak-anak meningkat seiring pertumbuhan tubuh dan peningkatan aktivitas fisik.

  • Anak prasekolah (3–5 tahun): 95/56 mmHg – 110/70 mmHg.
  • Anak usia sekolah (6–12 tahun): 97/57 mmHg – 112/71 mmHg.

3. Tekanan Darah Normal Remaja

Pada remaja, tekanan darah mulai mendekati kisaran orang dewasa. Faktor seperti hormon, tinggi badan, dan aktivitas fisik memengaruhi variasi tekanan darah.

  • Usia 13–18 tahun: 112/66 mmHg – 128/80 mmHg.

4. Tekanan Darah Normal Dewasa

Orang dewasa memiliki tekanan darah yang relatif stabil, meskipun dapat berubah sementara akibat aktivitas fisik atau stres. Tekanan darah normal dewasa sekitar 90/60 mmHg – 120/80 mmHg.

5. Tekanan Darah Normal Lansia

Pada umumnya, tekanan darah normal pada lansia sama dengan tekanan darah normal orang dewasa, yaitu 90/60 mmHg – 120/80 mmHg. Akan tetapi, angka tekanan darah dapat berubah-ubah karena dipengaruhi oleh faktor fisiologis organ tubuh seiring pertambahan usia.

Tekanan Darah Normal Berdasarkan Jenis Kelamin (Wanita & Pria)

Jenis kelamin juga memengaruhi tekanan darah:

– Tekanan Darah Normal Wanita

  • Usia 18–39 tahun: 110/68 mmHg.
  • Usia 40–59 tahun: 122/74 mmHg.
  • Usia >60 tahun: 139/68 mmHg.

– Tekanan Darah Normal Pria

  • Usia 18–39 tahun: 119/70 mmHg.
  • Usia 40–59 tahun: 124/77 mmHg.
  • Usia >60 tahun: 133/69 mmHg.

Wanita cenderung memiliki tekanan darah lebih rendah dibandingkan pria hingga menopause, setelah itu angkanya bisa mendekati pria karena perubahan hormonal.

Cara Mengukur Tekanan Darah

Cara Mengukur Tekanan Darah

Mengukur tekanan darah adalah langkah penting untuk memantau kesehatan jantung dan pembuluh darah. 

Pengukuran dapat dilakukan secara manual atau menggunakan alat digital. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai cara yang benar untuk mengukur tekanan darah:

– Metode Pengukuran

  • Manual (Metode Auskultasi)
    Menggunakan sphygmomanometer dan stetoskop, metode ini mendeteksi suara Korotkoff yang muncul saat tekanan sistolik dan menghilang saat tekanan diastolik. Prosedur ini memerlukan keahlian tenaga medis untuk memastikan hasil yang akurat.
  • Digital (Metode Osilometri)
    Alat digital otomatis mengukur tekanan darah berdasarkan osilasi di dinding arteri. Metode ini lebih mudah digunakan dan meminimalkan kesalahan manusia (human error), sehingga cocok untuk pengukuran mandiri di rumah.

– Langkah-Langkah Pengukuran

1. Persiapan Pasien

  • Duduk dengan posisi punggung bersandar, kaki tidak menyilang, dan lengan sejajar dengan jantung.
  • Hindari konsumsi kafein, merokok, atau aktivitas berat setidaknya 30 menit sebelum pengukuran.
  • Diam selama 3–5 menit sebelum mulai mengukur.

    2. Pemasangan Manset

    • Pasang manset di lengan atas, sekitar 2–3 cm di atas lipatan siku.
    • Pastikan manset tidak terlalu longgar atau ketat.

    3. Proses Pengukuran

    • Untuk metode manual, pompa manset hingga tekanan sekitar 30 mmHg di atas perkiraan tekanan sistolik. Dengarkan suara Korotkoff menggunakan stetoskop.
    • Untuk alat digital, ikuti petunjuk alat hingga hasil muncul pada layar.

    3. Pengulangan

    • Lakukan pengukuran sebanyak dua hingga tiga kali dengan jeda 1–2 menit untuk mendapatkan rata-rata hasil yang lebih akurat.

      – Faktor yang Mempengaruhi Akurasi

      • Posisi tubuh saat pengukuran.
      • Ukuran manset yang sesuai dengan lingkar lengan.
      • Kondisi lingkungan (hindari kebisingan).
      • Kesalahan teknis seperti pemasangan manset yang salah.

      Gangguan Kesehatan Terkait Tekanan Darah

      Hipertensi vs Hipotensi! Mana Yang Lebih Bahaya?? (Source: Youtube/Ini Kata Dokter)

      Tekanan darah yang tidak normal dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan serius. Berikut adalah dua kondisi utama terkait tekanan darah:

      1. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

      Hipertensi terjadi ketika tekanan darah melebihi 140/90 mmHg. Kondisi ini sering disebut sebagai silent killer karena jarang menunjukkan gejala awal namun dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:

      • Penyakit jantung koroner.
      • Stroke.
      • Gagal ginjal.
      • Aneurisma pembuluh darah.

      Gejala hipertensi meliputi sakit kepala, pusing, mimisan, atau nyeri dada pada tahap lanjut. Penanganannya mencakup perubahan gaya hidup (pola makan rendah garam, olahraga teratur) dan obat antihipertensi sesuai resep dokter.

      2. Hipotensi (Tekanan Darah Rendah)

      Hipotensi didefinisikan sebagai tekanan darah di bawah 90/60 mmHg. Penyebabnya meliputi dehidrasi, perdarahan, gangguan hormon, atau efek samping obat-obatan tertentu.

      Jenis hipotensi:

      • Hipotensi Ortostatik: Terjadi saat berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau berbaring.
      • Hipotensi Postprandial: Terjadi setelah makan akibat aliran darah terfokus ke saluran cerna.

      Gejala hipotensi meliputi pusing, lemas, pandangan kabur, hingga pingsan. Penanganan tergantung pada penyebabnya, seperti memperbaiki hidrasi atau menghentikan obat tertentu.

      Tekanan Darah 110/70 Apakah Normal?

      Tekanan darah 110/70 mmHg termasuk dalam kategori normal untuk sebagian besar individu sehat, terutama orang dewasa dan remaja. Berikut adalah penjelasan lebih rinci:

      – Interpretasi Tekanan Darah 110/70

      • Angka sistolik (110 mmHg) menunjukkan tekanan saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh.
      • Angka diastolik (70 mmHg) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara detakan.

      Kisaran ini dianggap optimal karena berada dalam rentang normal menurut pedoman internasional (<120/80 mmHg). Nilai ini mencerminkan fungsi jantung dan pembuluh darah yang baik tanpa risiko hipertensi atau hipotensi.

      – Faktor yang Memengaruhi

      Tekanan darah dapat bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan:

      • Pada remaja dan dewasa: Tekanan darah ini ideal.
      • Pada lansia: Tekanan ini mungkin dianggap rendah jika disertai gejala seperti pusing atau lemas.

      Jika tekanan darah 110/70 disertai gejala seperti pusing atau kelelahan ekstrem, konsultasikan dengan dokter untuk mengevaluasi kemungkinan hipotensi ringan atau kondisi medis lainnya.

      Cara Menjaga Tekanan Darah Normal

      Pola Makan Sehat untuk Menjaga Tekanan Darah Normal

      Menjaga tekanan darah tetap normal sangat penting untuk mencegah berbagai penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi dan stroke. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mempertahankan tekanan darah dalam batas normal:

      1. Mengatur Pola Makan Sehat

      • Konsumsi makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
      • Hindari makanan tinggi garam, lemak jenuh, dan gula. Batasi konsumsi garam hingga 1.500 mg per hari (kurang dari satu sendok teh).
      • Tambahkan makanan tinggi kalium, seperti pisang, bayam, dan kentang, karena kalium membantu mengurangi efek natrium pada tekanan darah.
      • Sertakan makanan kaya magnesium dan antioksidan yang mendukung kesehatan pembuluh darah, seperti ikan salmon dan alpukat.

      2. Rutin Berolahraga

      Aktivitas fisik dapat menurunkan tekanan darah hingga 5–8 mmHg. Lakukan olahraga aerobik seperti berjalan kaki, jogging, berenang, atau bersepeda selama 30 menit setiap hari atau minimal 150 menit per minggu.

      3. Menjaga Berat Badan Ideal

      Kelebihan berat badan meningkatkan risiko hipertensi. Penurunan berat badan sebanyak 1 kg dapat menurunkan tekanan darah hingga 1 mmHg. Selain itu, penting untuk menjaga lingkar pinggang di bawah 90 cm untuk pria dan 80 cm untuk wanita.

      4. Mengelola Stres

      Stres memicu pelepasan hormon adrenalin yang dapat meningkatkan tekanan darah. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengelola stres.

      5. Pola Tidur yang Baik

      Tidur kurang dari 6 jam per malam dapat meningkatkan risiko hipertensi. Usahakan tidur selama 7–9 jam setiap malam dengan kualitas tidur yang baik.

      6. Hindari Rokok dan Alkohol

      • Nikotin dalam rokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga meningkatkan tekanan darah.
      • Konsumsi alkohol dalam jumlah besar juga dapat meningkatkan tekanan darah. 

      7. Batasi Kafein

      Kafein dalam kopi atau teh dapat menyebabkan lonjakan sementara pada tekanan darah. Jika Anda sensitif terhadap kafein, batasi konsumsinya.

      Tempat Cek Tekanan Darah

      Ilustrasi Tempat Cek Tekanan Darah Terdekat

      Pemeriksaan tekanan darah secara rutin sangat penting untuk memantau kesehatan kardiovaskular Anda. 

      Klinik Tirta Medical Centre (TMC) adalah pilihan terbaik untuk pemeriksaan tekanan darah. Selain itu, TMC memiliki laboratorium terpercaya dan merupakan Klinik Medical Check Up terbaik di Indonesia. 

      Klinik TMC telah tersebar di lebih dari 30 lokasi cabang di seluruh Indonesia, termasuk kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Medan, dan kota lainnya.

      Keunggulan TMC:

      • Fasilitas laboratorium modern dengan hasil yang akurat.
      • Pelayanan oleh tenaga medis profesional.
      • Tersedia paket pemeriksaan kesehatan lengkap yang mencakup cek tekanan darah, cek kolesterol, cek gula darah, dan lainnya.
      • Lokasi strategis dengan akses mudah di berbagai kota.

      Untuk hasil pemeriksaan yang lebih lengkap dan konsultasi lanjutan terkait kesehatan Anda, kunjungi Klinik Tirta Medical Centre (TMC). Dengan reputasi sebagai klinik medical check-up terbaik di Indonesia, TMC adalah pilihan ideal bagi Anda yang peduli pada kesehatan jangka panjang.

      Referensi:


      Bagikan ke: