Bagikan ke:

Diabetes melitus merupakan kondisi kesehatan yang memerlukan pengelolaan pola makan yang tepat untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi.

Pemilihan makanan yang sesuai tidak hanya membantu menstabilkan glukosa darah, tetapi juga mencegah gejala lemas yang sering dialami penderita diabetes.

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan dengan fokus pada sayuran non-pati, protein berkualitas tinggi, lemak sehat, dan karbohidrat kompleks dapat memberikan energi yang stabil tanpa menyebabkan lonjakan gula darah.

Ketahui pembahasan tentang 15 makanan terbaik untuk penderita diabetes agar tidak lemas, makanan yang harus dihindari, serta informasi penting tentang pemeriksaan diabetes yang dapat dilakukan di fasilitas kesehatan terpercaya.

Rekomendasi Makanan untuk Penderita Diabetes

Berbagai Rekomendasi Makanan untuk Penderita Diabetes

Menjaga kadar gula darah normal atau tetap stabil sangat penting bagi penderita diabetes agar terhindar dari gejala lemas dan komplikasi serius.

Memilih makanan yang tepat, seperti sayuran hijau, ikan berlemak, dan biji-bijian utuh, dapat membantu mengoptimalkan energi sekaligus menjaga kesehatan secara keseluruhan. Berikut rekomendasi makanan untuk penderita diabetes:

1. Ikan Berlemak

Ikan salmon, sarden, herring, dan makarel merupakan sumber omega-3 yang sangat baik untuk penderita diabetes. Asam lemak omega-3 DHA dan EPA memiliki manfaat besar untuk kesehatan jantung, yang sangat penting mengingat penderita diabetes memiliki risiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

Protein berkualitas tinggi dalam ikan juga membantu menstabilkan kadar gula darah dan memberikan rasa kenyang yang tahan lama.

2. Sayuran Hijau Berdaun

Sayuran seperti bayam, kangkung, dan kale sangat rendah kalori dan karbohidrat yang dapat dicerna tubuh. Sayuran ini kaya akan vitamin C, vitamin A, vitamin K, folat, zat besi, kalsium, dan potasium.

Menurut American Diabetes Association, sayuran non-pati harus mengisi setengah dari piring makan penderita diabetes. Kandungan serat tinggi dalam sayuran hijau juga membantu memperlambat penyerapan glukosa.

3. Alpukat

Alpukat merupakah salah satu buah untuk penderita diabetes yang mengandung kurang dari 1 gram gula, karbohidrat rendah, serat tinggi, dan lemak sehat. Buah ini tidak akan menyebabkan lonjakan gula darah dan sangat ideal sebagai camilan untuk penderita diabetes. 

Penelitian dari Adventist Health Study-2 (AHS-2) tahun 2019 menunjukkan bahwa konsumsi alpukat dikaitkan dengan penurunan berat badan dan indeks massa tubuh yang lebih baik.

4. Telur

Konsumsi telur secara teratur dapat mengurangi risiko penyakit jantung melalui beberapa mekanisme. Telur dapat menurunkan inflamasi, meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan kadar kolesterol HDL, dan memodifikasi ukuran serta bentuk kolesterol LDL.

Studi tahun 2020 menunjukkan bahwa mengonsumsi 12 telur seminggu selama 4 minggu untuk sarapan dapat membantu menurunkan tekanan darah pada orang dewasa dengan pre-diabetes..

5. Biji Chia

Biji chia sangat tinggi serat namun rendah karbohidrat yang dapat dicerna. Dari 12 gram karbohidrat dalam satu ons biji chia, 11 gram adalah serat yang tidak menaikkan gula darah.

Serat kental dalam biji chia dapat menurunkan kadar gula darah dengan memperlambat laju pergerakan makanan melalui usus.

6. Kacang Polong, Lentil, dan Chickpea

Kacang polong, lentil, dan chickpea merupakan protein nabati yang luar biasa karena dikemas dengan serat, folat, potasium, zat besi, dan zinc.

Meski mengandung karbohidrat, setengah cangkir kacang-kacangan menyediakan protein sebanyak satu ons daging tanpa lemak jenuh. Kacang-kacangan memiliki indeks glikemik yang sangat rendah, penting untuk pengelolaan diabetes.

7. Yogurt Yunani

Studi jangka panjang yang melibatkan lebih dari 100.000 partisipan menemukan bahwa satu porsi yogurt harian dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2 sebesar 18 persen.

Yogurt Yunani mengandung hanya 6-8 gram karbohidrat per porsi, lebih rendah dari yogurt biasa, dan lebih tinggi protein.

8. Biji-bijian Utuh

Biji-bijian utuh mengandung serat tinggi dan lebih banyak nutrisi dibandingkan biji-bijian olahan putih. Diet tinggi serat penting untuk penderita diabetes karena serat memperlambat proses pencernaan dan membantu menjaga kestabilan gula darah.

Biji-bijian utuh memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan roti putih dan nasi putih.

9. Brokoli dan Kembang Kol

Sayuran cruciferae ini sangat rendah kalori dan karbohidrat namun tinggi nutrisi. Kandungan antioksidannya membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan mendukung kesehatan mata. Sayuran ini dapat diolah dengan berbagai cara dan mudah dimasukkan dalam menu harian.

10. Labu

Labu merupakan salah satu sayuran paling sehat dengan kalori yang relatif rendah dan indeks glikemik rendah. Labu mengandung antioksidan yang bermanfaat dan memiliki kadar gula yang lebih rendah dibandingkan ubi jalar.

Penelitian tahun 2018 menunjukkan bahwa polisakarida labu dapat memperbaiki toleransi insulin dan menurunkan kadar glukosa serum.

11. Shirataki Noodles

Mi shirataki sangat baik untuk penderita diabetes dan pengelolaan berat badan. Mi ini tinggi serat glucomannan yang diekstrak dari akar konjac. Glucomannan adalah jenis serat kental yang membantu merasa kenyang dan puas. 

Penelitian menunjukkan konsumsi mi shirataki dapat mengurangi kadar gula darah setelah makan dan memperbaiki faktor risiko penyakit jantung.

12. Kayu Manis

Kayu manis telah terbukti dapat membantu memperbaiki sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Rempah ini dapat ditambahkan ke berbagai makanan dan minuman tanpa menambah kalori atau karbohidrat. Studi menunjukkan bahwa kayu manis juga memiliki efek antiinflamasi.

13. Tomat

Tomat segar sangat rendah karbohidrat dan memiliki indeks glikemik rendah. Sayuran ini kaya akan lycopene, antioksidan kuat yang melindungi terhadap penyakit jantung dan kanker. Tomat dapat dikonsumsi segar atau diolah menjadi berbagai hidangan.

14. Kacang Kenari

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi berbagai jenis kacang dapat mengurangi inflamasi dan membantu mencegah kenaikan berat badan. Kacang juga membantu penderita diabetes meningkatkan kesehatan jantung dan dapat memperbaiki kadar glukosa darah. 

15. Buah Beri

Blueberry, strawberry, dan raspberry mengandung antioksidan tinggi namun relatif rendah gula dibandingkan buah lainnya.

Buah beri kaya akan serat dan vitamin C yang membantu mengontrol gula darah. Kandungan antosianin dalam buah beri juga memberikan efek antiinflamasi.

Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Kue dan Minuman Manis Harus Dihindari Penderita Diabetes

Pengelolaan diabetes tidak hanya tentang memilih makanan yang tepat, tetapi juga menghindari makanan yang dapat memperburuk kondisi.

Berdasarkan rekomendasi ahli gizi dan penelitian medis, berikut adalah beberapa jenis makanan perlu dibatasi atau dihindari sama sekali oleh penderita diabetes:

1. Karbohidrat Sederhana dan Gula Tambahan

Makanan tinggi gula seperti permen, kue, es krim, dan minuman manis dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis. 

Gula meja, gula merah, madu, dan sirup maple juga termasuk dalam kategori yang harus dibatasi. Konsumsi gula tambahan berlebihan dapat memperburuk resistensi insulin.

2. Makanan Olahan dan Ultra-Proses

Makanan seperti keripik, popcorn microwave, daging olahan, dan makanan kemasan siap saji mengandung natrium tinggi, lemak jenuh, dan pengawet yang dapat memperburuk kontrol gula darah. Makanan olahan juga cenderung rendah nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.

3. Minuman Berkalori Tinggi

Jus buah, soda, teh manis, dan minuman energy drink mengandung gula tinggi yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah dengan cepat. Bahkan jus buah 100% tanpa gula tambahan tetap mengandung fruktosa alami yang tinggi. 

Penelitian menunjukkan bahwa minuman manis secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes.

4. Lemak Trans dan Lemak Jenuh Tinggi

Daging berlemak tinggi, produk susu full-fat, mentega, dan makanan yang digoreng dengan minyak terhidrogenasi parsial dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Minyak kelapa dan minyak sawit juga harus dihindari karena tinggi lemak jenuh.

5. Produk Tepung Putih

Roti putih, pasta putih, nasi putih, dan produk olahan tepung lainnya memiliki indeks glikemik tinggi dan dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Makanan ini juga rendah serat dan nutrisi penting.

Tempat Cek Diabetes (Bisa Home Care)

Pemeriksaan kesehatan seperti cek diabetes secara rutin sangat penting untuk memantau kondisi kesehatan dan mencegah komplikasi. Klinik Tirta Medical Centre (TMC) merupakan pilihan terbaik untuk pemeriksaan diabetes dengan fasilitas laboratorium terpercaya dan terbaik di Indonesia. 

TMC telah hadir di lebih dari 30 lokasi cabang se-Indonesia, memudahkan akses check up bagi masyarakat.

– Jenis Pemeriksaan Diabetes di TMC

TMC menyediakan berbagai jenis pemeriksaan diabetes dengan harga yang kompetitif. Biaya cek Gula Darah Sewaktu (GDS) berkisar Rp40.000, pemeriksaan yang dapat dilakukan kapan saja tanpa perlu puasa.

Untuk pemeriksaan yang lebih akurat, tersedia cek Gula Darah Puasa (GDP) dengan biaya yang sama, yaitu Rp40.000.

Tes Glukosa 2 Jam Post Prandial (GD2PP) juga tersedia dengan biaya Rp40.000, pemeriksaan ini dilakukan 2 jam setelah makan untuk melihat respons tubuh terhadap makanan. 

Untuk pemeriksaan yang lebih komprehensif, TMC menyediakan pemeriksaan HbA1c dengan biaya Rp185.000, yang memberikan gambaran kontrol gula darah selama 2-3 bulan terakhir.

Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update biaya cek diabetes atau reservasi online di sini:

– Paket Pemeriksaan Komprehensif

Bagi yang membutuhkan pemeriksaan menyeluruh, TMC menawarkan paket pemeriksaan diabetes dengan biaya Rp595.000. 

Paket ini mencakup berbagai tes yang diperlukan untuk evaluasi diabetes secara komprehensif, termasuk pemeriksaan fungsi ginjal dan profil lipid yang sering terganggu pada penderita diabetes.

– Cek Diabetes dengan Layanan Home Care

TMC juga menyediakan layanan home care untuk memudahkan pasien yang tidak dapat datang ke klinik. Layanan ini sangat bermanfaat untuk lansia, pasien dengan mobilitas terbatas, atau mereka yang memiliki jadwal padat. 

Tim medis profesional TMC akan datang ke rumah dengan peralatan laboratorium terbaik untuk memastikan akurasi hasil pemeriksaan Sahabat Tirta dan keluarga.

FAQ

– Apa saja camilan yang cocok untuk penderita diabetes?


Camilan terbaik untuk penderita diabetes adalah yang rendah karbohidrat dan tinggi protein atau serat. 

Kacang-kacangan seperti almond, kenari, dan pistachio sangat ideal karena memberikan lemak sehat dan protein. Biji-bijian seperti biji labu dan biji chia juga excellent choices.

Sayuran potong seperti wortel, mentimun, dan paprika dapat dikombinasikan dengan hummus atau alpukat. Telur rebus, yogurt Yunani tanpa gula tambahan, dan keju rendah lemak juga merupakan pilihan yang baik. Buah beri seperti strawberry dan blueberry dapat dikonsumsi dalam porsi kecil karena rendah gula.

Hindari camilan olahan seperti keripik, biskuit, atau permen yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Selalu perhatikan ukuran porsi dan waktu konsumsi untuk menjaga kestabilan gula darah.


– Apakah gula darah tinggi bisa normal kembali?


Ya, gula darah tinggi dapat dikontrol dan dinormalkan kembali dengan pengelolaan yang tepat. Pada tahap pre-diabetes, perubahan gaya hidup yang konsisten dapat mencegah progres menjadi diabetes tipe 2. 

Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi diet sehat, olahraga teratur, dan penurunan berat badan dapat secara signifikan memperbaiki kontrol gula darah.

Untuk penderita diabetes tipe 2, meskipun kondisi ini adalah penyakit kronis, kadar gula darah dapat dikontrol dengan baik melalui manajemen komprehensif. Ini mencakup pengaturan pola makan yang tepat, aktivitas fisik, pengobatan sesuai resep dokter, dan pemantauan rutin.

Kunci keberhasilan adalah konsistensi dalam menjalankan rencana pengobatan dan perubahan gaya hidup. Dukungan keluarga dan tim medis juga sangat penting dalam mencapai target kontrol gula darah yang optimal.


– Mengapa penderita diabetes harus konsumsi makanan yang tepat dan sehat?


Makanan yang tepat dan sehat sangat krusial untuk penderita diabetes karena secara langsung dapat mempengaruhi kadar glukosa darah. Konsumsi karbohidrat, protein, dan lemak memiliki efek berbeda terhadap kadar gula darah, sehingga pemilihan yang tepat dapat membantu menjaga stabilitas glukosa.

Pola makan yang tidak tepat dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, kerusakan ginjal, dan masalah mata.

Makanan sehat juga membantu mengelola berat badan, yang sangat penting karena obesitas memperburuk resistensi insulin. Diet yang kaya serat, protein berkualitas, dan lemak sehat memberikan energi stabil tanpa menyebabkan fluktuasi gula darah yang cepat dan signifikan.

Selain itu, makanan yang tepat dapat meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi inflamasi, dan mendukung kesehatan kardiovaskular. Edukasi nutrisi dan konsistensi dalam menjalankan pola makan sehat merupakan foundation therapy for diabetes management.

Referensi:


Bagikan ke: