Bagikan ke:

Anemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh kekurangan hemoglobin atau sel darah merah yang cukup untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. 

Salah satu penyebab anemia adalah kekurangan zat besi di dalam tubuh, yang merupakan komponen penting dalam memproduksi hemoglobin. Untuk mencegah dan mengatasi anemia, konsumsi makanan penambah darah sangatlah penting. 

Ketahui 15 makanan penambah darah yang efektif serta tempat pemeriksaan anemia terpercaya di Indonesia.

Beragam Jenis Makanan Penambah Darah

Makanan penambah darah adalah sumber nutrisi penting yang dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin dan produksi sel darah merah. Berikut ini adalah berbagai jenis makanan yang kaya akan zat besi, vitamin, dan mineral yang berperan dalam mencegah anemia:

1. Daging Merah

Daging merah seperti daging sapi dan kambing adalah sumber utama zat besi heme, yaitu jenis zat besi yang mudah diserap oleh tubuh. Dalam 100 gram daging sapi, terdapat sekitar 2,7 mg zat besi yang dapat memenuhi 15% kebutuhan harian tubuh. 

Selain itu, daging merah juga mengandung vitamin B12 dan protein berkualitas tinggi yang membantu pembentukan hemoglobin dan sel darah merah secara optimal.

Konsumsi daging merah secara rutin dalam porsi yang tepat sangat dianjurkan untuk mencegah anemia, terutama pada individu dengan risiko tinggi seperti wanita hamil atau penderita defisiensi zat besi.

2. Hati

Hati adalah salah satu makanan paling kaya zat besi. Sebagai contoh, hati ayam mengandung sekitar 11,5 mg zat besi per 100 gram, sementara hati sapi mengandung hingga 6,5 mg zat besi per 100 gram. 

Selain itu, hati juga kaya akan vitamin A, vitamin B12, dan asam folat yang mendukung produksi sel darah merah berkualitas.

Hati sering dianggap sebagai superfood karena kandungan nutrisinya yang melimpah. Namun, konsumsi hati sebaiknya dibatasi untuk menghindari kelebihan vitamin A yang dapat berbahaya bagi tubuh.

3. Tiram

Tiram merupakan makanan laut dengan kandungan zat besi yang sangat tinggi. Dalam 100 gram tiram segar, diketahui dapat memenuhi 67% kebutuhan zat besi pada pria dewasa dan 39% kebutuhan zat besi pada wanita dewasa.

Selain itu, tiram juga mengandung zinc, vitamin C, dan vitamin B12 yang mendukung fungsi sistem imun serta pembentukan sel darah merah.

Tiram tidak hanya bermanfaat untuk mencegah anemia tetapi juga membantu menjaga kesehatan jantung berkat kandungan omega-3-nya.

4. Kacang-Kacangan

Kacang-kacangan seperti lentil, kacang hijau, kacang polong, dan kedelai adalah sumber zat besi non-heme yang baik. Satu cangkir lentil matang (198 gram) mengandung sekitar 6,6 mg zat besi atau setara dengan 37% kebutuhan harian tubuh. 

Selain itu, kacang-kacangan juga kaya akan folat dan serat yang mendukung kesehatan pencernaan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari kacang-kacangan, Sahabat Tirta dapat konsumsi bersama makanan kaya vitamin C seperti jeruk atau tomat sangat dianjurkan.

5. Sayuran Berdaun Hijau

Sayuran seperti bayam, brokoli, kale, dan sawi hijau adalah sumber zat besi non-heme yang baik. Bayam misalnya mengandung sekitar 2,7 mg zat besi per 100 gram. Sayuran ini juga kaya akan vitamin C yang membantu tubuh menyerap zat besi lebih efektif.

Namun perlu diingat bahwa beberapa sayuran berdaun hijau juga mengandung oksalat yang dapat menghambat penyerapan zat besi. Oleh karena itu, pengolahan seperti memasak atau merebus sayuran dapat membantu mengurangi kadar oksalat.

6. Buah Bit

Buah bit dikenal sebagai sumber alami zat besi dan asam folat yang penting untuk produksi hemoglobin. Selain itu, buah bit juga mengandung antioksidan betalain yang membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga kesehatan pembuluh darah.

Konsumsi jus buah bit secara rutin dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah secara signifikan. Buah ini juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi berkat kandungan nitratnya.

7. Kurma

Kurma adalah buah kering dengan kandungan zat besi tinggi serta vitamin C yang membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Dalam 100 gram kurma terdapat sekitar 1-2 mg zat besi serta berbagai mineral penting lainnya seperti magnesium dan kalium.

Kurma sangat cocok dikonsumsi sebagai camilan sehat untuk menambah energi sekaligus meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. 

8. Delima

Buah delima dikenal sebagai salah satu buah terbaik untuk meningkatkan kadar hemoglobin. Delima kaya akan zat besi, vitamin C, dan antioksidan seperti polifenol yang membantu meningkatkan produksi sel darah merah sekaligus memperbaiki sirkulasi darah. 

Terdapat sekitar 0,3 mg zat besi dalam 100 gram buah delima,. Kandungan vitamin C-nya juga membantu tubuh menyerap zat besi dari makanan lain dengan lebih baik.

Konsumsi delima dalam bentuk jus atau langsung sebagai camilan sehat dapat memberikan manfaat signifikan bagi penderita anemia.

9. Tahu dan Tempe

Tahu dan tempe adalah sumber protein nabati yang kaya akan zat besi non-heme. Dalam 100 gram tahu, terdapat sekitar 3,4 mg zat besi, sementara tempe mengandung sekitar 2,7 mg zat besi per 100 gram. 

Kedua makanan ini juga mengandung isoflavon, kalsium, dan magnesium yang mendukung kesehatan tulang serta fungsi tubuh secara keseluruhan.

Kombinasi tahu dan tempe dalam menu harian dapat membantu mencegah anemia, terutama bagi individu yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan.

10. Biji-Bijian

Biji-bijian seperti biji labu, biji bunga matahari, quinoa, dan beras merah adalah sumber zat besi yang baik untuk tubuh. 

Sebagai contoh, satu ons (28 gram) biji labu mengandung sekitar 2,5 mg zat besi. Selain itu, biji-bijian ini juga kaya akan zinc dan magnesium yang penting untuk mendukung fungsi enzim dalam tubuh.

Quinoa menjadi pilihan unggulan karena selain bebas gluten, biji-bijian ini mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan tubuh untuk membentuk protein berkualitas tinggi.

11. Telur

Telur adalah sumber protein lengkap yang mengandung zat besi serta vitamin B12. Dalam satu butir telur ayam mempunyai kandungan zat besi sekitar 0,875 mg, sedangkan satu butir telur puyuh, terdapat zat besi sekitar 1,64 mg zat besi.

Kandungan vitamin B12 pada telur sangat penting untuk pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia megaloblastik.

Telur juga rendah kalori sehingga cocok dikonsumsi sebagai bagian dari diet seimbang untuk menjaga kesehatan darah.

12. Sereal Fortifikasi

Sereal fortifikasi adalah sereal yang diperkaya dengan berbagai nutrisi penting seperti zat besi, asam folat, dan vitamin B12. 

Beberapa merek sereal fortifikasi menyediakan hingga 18 mg zat besi per porsi (sekitar 100 gram), memenuhi hampir seluruh kebutuhan harian tubuh.

Sereal ini sangat bermanfaat bagi individu dengan kebutuhan tambahan zat besi seperti wanita hamil atau anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

13. Stroberi

Stroberi tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan vitamin C dan folat yang membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. 

Dalam 100 gram stroberi segar terdapat sekitar 0,4 mg zat besi serta kandungan antioksidan tinggi seperti antosianin yang melindungi sel dari kerusakan oksidatif.

Konsumsi stroberi sebagai camilan sehat atau tambahan pada salad dapat membantu menjaga kadar hemoglobin tetap optimal.

14. Brokoli

Brokoli adalah sayuran berdaun hijau gelap yang mengandung kombinasi sempurna antara zat besi (0,7 mg per 100 gram) dan vitamin C (89 mg per 100 gram). Kombinasi ini membuat brokoli menjadi salah satu makanan terbaik untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.

Selain itu, brokoli kaya akan serat dan antioksidan seperti sulforaphane yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

15. Dark Chocolate

Dark chocolate dengan kandungan kakao tinggi (70% atau lebih) merupakan sumber antioksidan flavonoid sekaligus kaya akan zat besi. Dalam satu ons (28 gram) dark chocolate terdapat sekitar 3,4 mg zat besi atau setara dengan 19% kebutuhan harian tubuh.

Selain meningkatkan kadar hemoglobin, dark chocolate juga bermanfaat untuk kesehatan jantung karena membantu meningkatkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah.

Cara Cepat Tambah Darah! (Sumber: Youtube/dr. Reynald Susilo)

Tempat Pemeriksaan Anemia

Jika Anda mengalami gejala anemia seperti lemas, pucat, atau mudah lelah, sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas medis terpercaya.

Klinik Tirta Medical Centre (TMC) adalah salah satu klinik terbaik di Indonesia untuk pemeriksaan anemia dan medical check up lainnya. Dengan lebih dari 30 cabang di seluruh Indonesia, TMC menawarkan layanan laboratorium modern dengan hasil cepat dan akurat.

Beberapa jenis tes anemia dan harganya yang tersedia di TMC meliputi:

  • Harga Tes Darah Lengkap: Rp95.000
  • Harga Tes Retikulosit: Rp95.000
  • Harga Tes Zat Besi:
    • Serum iron test: Rp230.000
    • Transferrin test: Rp485.000
    • Total iron-binding capacity (TIBC): Rp233.000
    • Ferritin blood test: Rp373.000

Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update biaya pemeriksaan anemia atau reservasi online di sini:

Keunggulan TMC:

  • Peralatan laboratorium canggih
  • Tim medis profesional
  • Lingkungan klinik higienis dan nyaman

Dengan biaya terjangkau dan layanan berkualitas tinggi, TMC menjadi pilihan ideal untuk memantau kesehatan darah Anda.

Mencegah anemia dapat dilakukan dengan cara sederhana namun efektif, yaitu melalui konsumsi makanan penambah darah seperti daging merah, sayuran hijau gelap, kacang-kacangan, hingga buah-buahan kaya zat besi dan vitamin C. 

Selain itu, penting untuk memeriksakan kondisi kesehatan secara berkala di fasilitas medis terpercaya seperti Klinik Tirta Medical Centre (TMC). Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat menjaga kadar hemoglobin tetap optimal sekaligus meningkatkan kualitas hidup Anda. 

Referensi:


Bagikan ke: