Serangan jantung merupakan kondisi medis darurat yang terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat atau tersumbat total. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat.
Secara medis, penyumbatan ini biasanya terjadi karena penumpukan plak kolesterol (aterosklerosis) pada dinding pembuluh darah koroner, yang dapat pecah dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Akibatnya, aliran oksigen ke otot jantung berhenti dan jaringan mulai rusak dalam hitungan menit.
Mengenali gejala serangan jantung dengan tepat dapat menyelamatkan nyawa, karena setiap detik sangat berharga dalam penanganan kondisi kritis ini.
Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa penyakit jantung menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia dengan sekitar 19,8 juta kematian, sekitar 32% dari total kematian di seluruh dunia.
Di Indonesia, penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian tertinggi dengan prevalensi mencapai 1,5% dari populasi berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018.
Gejala Serangan Jantung
Gejala serangan jantung dapat bervariasi antara individu. Berikut adalah 8 gejala utama serangan jantung yang wajib Sahabat Tirta waspadai:
1. Nyeri atau Ketidaknyamanan Dada
Gejala paling umum serangan jantung adalah nyeri dada yang terasa seperti tekanan, sesak, atau rasa terbakar di tengah atau sisi kiri dada. Nyeri ini biasanya berlangsung lebih dari beberapa menit dan dapat hilang kemudian kembali lagi.
Sensasi yang dirasakan bisa berupa tekanan berat, seperti ada beban yang menekan dada, atau seperti diremas-remas.
2. Nyeri Menjalar ke Bagian Tubuh Lain
Nyeri serangan jantung tidak hanya terbatas pada dada, tetapi dapat menjalar ke bahu, lengan (terutama lengan kiri), punggung, leher, rahang, bahkan hingga perut bagian atas.
Pada beberapa kasus, nyeri di bagian tubuh lain ini bahkan lebih kuat dibandingkan nyeri dada, terutama pada wanita.
3. Sesak Napas
Kesulitan bernapas atau sesak napas sering menyertai serangan jantung. Kondisi ini dapat terjadi bersamaan dengan nyeri dada atau bahkan mendahului gejala nyeri dada.
Sesak napas timbul karena jantung tidak dapat memompa darah secara efektif sehingga terjadi penumpukan cairan di paru (edema paru).
Penderita mungkin merasa sulit untuk menarik napas dalam atau merasa seperti kehabisan napas meski tidak melakukan aktivitas berat.
4. Keringat Dingin
Berkeringat dingin secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas merupakan gejala serangan jantung yang sering diabaikan. Keringat yang keluar biasanya dingin dan lengket, berbeda dengan keringat akibat aktivitas fisik atau cuaca panas.
5. Mual dan Muntah
Gejala mual dan muntah lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria saat mengalami serangan jantung. Gejala ini sering disalahartikan sebagai masalah pencernaan atau keracunan makanan, sehingga penanganan medis menjadi terlambat.
Hal ini disebabkan oleh iritasi saraf vagus yang juga mengatur fungsi lambung, sehingga otak menafsirkan sinyal nyeri jantung sebagai keluhan lambung.
6. Pusing dan Lemas
Serangan jantung dapat menyebabkan penderita merasa pusing, lemas, atau bahkan pingsan. Hal ini terjadi karena jantung tidak dapat memompa darah dengan efektif ke seluruh tubuh, termasuk ke otak.
7. Kelelahan Berlebihan
Kelelahan yang tidak wajar, terutama pada wanita, dapat menjadi tanda peringatan serangan jantung. Kelelahan ini berbeda dengan kelelahan biasa karena terjadi tanpa penyebab yang jelas dan tidak membaik dengan istirahat.
8. Rasa Cemas Berlebihan
Perasaan cemas yang luar biasa, seperti sedang mengalami serangan panik atau perasaan akan menghadapi kematian, dapat menyertai serangan jantung. Gejala ini sering disertai dengan gejala fisik lainnya seperti nyeri dada dan sesak napas.
Perbedaan Gejala pada Pria dan Wanita
Gejala serangan jantung pada pria dan wanita dapat berbeda secara signifikan. Pria cenderung mengalami gejala klasik berupa nyeri dada yang hebat atau rasa tidak nyaman seperti gangguan pencernaan. Sebaliknya, wanita lebih sering mengalami gejala yang tidak khas seperti:
- Nyeri yang terasa seperti sensasi terbakar
- Sesak napas tanpa nyeri dada yang signifikan
- Kelelahan berlebihan yang berlangsung berhari-hari
- Mual, muntah, dan nyeri perut
- Nyeri punggung, bahu, atau rahang yang lebih dominan
Cara Mencegah Serangan Jantung
Pencegahan serangan jantung dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan yang berfokus pada modifikasi gaya hidup dan pengendalian faktor risiko.
1. Menghentikan Kebiasaan Merokok
Merokok merupakan faktor risiko utama penyakit jantung yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung hingga 2-4 kali lipat. Berhenti merokok adalah langkah pencegahan paling penting yang dapat dilakukan untuk melindungi kesehatan jantung.
Setelah berhenti merokok selama 1 tahun, risiko serangan jantung menurun hampir setengah dibandingkan perokok aktif.
2. Menerapkan Pola Makan Sehat
Konsumsi makanan bergizi seimbang dengan memperbanyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan ikan yang kaya omega-3.
Hindari makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, garam, dan gula berlebihan. Batasi konsumsi makanan olahan dan makanan cepat saji.
3. Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik teratur minimal 30 menit setiap hari dapat memperkuat jantung dan meningkatkan sirkulasi darah. Jenis olahraga yang direkomendasikan antara lain jalan cepat, bersepeda, berenang, atau aktivitas aerobik lainnya.
4. Mengelola Stres
Stres kronis dapat meningkatkan risiko serangan jantung melalui peningkatan tekanan darah dan pelepasan hormon stres. Kelola stres dengan teknik relaksasi, meditasi, yoga, atau aktivitas yang menyenangkan.
5. Mempertahankan Berat Badan Ideal
Obesitas, terutama di area perut, meningkatkan risiko penyakit jantung. Pertahankan indeks massa tubuh atau Body Mass Index (BMI) dalam rentang normal melalui kombinasi diet sehat dan olahraga teratur.
6. Mengendalikan Kondisi Medis
Kelola dengan baik kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Konsumsi obat sesuai anjuran dokter dan lakukan pemeriksaan rutin.
7. Cukup Tidur
Pastikan mendapat tidur berkualitas minimal 7-8 jam per malam. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, diabetes, dan serangan jantung.
Gangguan tidur seperti sleep apnea juga dapat meningkatkan tekanan darah dan memperberat risiko penyakit jantung.
Tempat Medical Check Up untuk Pemeriksaan Jantung
Pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin sangat penting untuk deteksi dini faktor risiko dan pencegahan serangan jantung. Salah satu pilihan terbaik untuk pemeriksaan jantung komprehensif adalah Klinik Tirta Medical Centre (TMC).
TMC merupakan penyedia layanan kesehatan terpercaya yang telah beroperasi sejak 2003 dan kini memiliki lebih dari 30 cabang di seluruh Indonesia.
Keunggulan Tirta Medical Centre (TMC):
- Laboratorium Terpercaya: TMC memiliki laboratorium dengan standar internasional dan teknologi terkini untuk pemeriksaan jantung yang akurat
- Jaringan Luas: Dengan 30+ cabang di seluruh Indonesia, TMC mudah dijangkau dari berbagai kota besar
- Tenaga Medis Profesional: Didukung dokter spesialis jantung dan tenaga medis berpengalaman
- Paket Lengkap: Menyediakan berbagai paket medical check up jantung sesuai kebutuhan
Paket Pemeriksaan Jantung di TMC:
1. Paket MCU Basic (Rp435.000)
Paket dasar yang mencakup:
- Pemeriksaan fisik lengkap
- Visual Assesment
- Rontgen thoraks
- Pemeriksaan darah lengkap
- Tes urine lengkap
- Gula darah puasa
- Profil lemak (kolesterol total)
- Pemeriksaan fungsi hati (SGOT & SGPT)
2. General Heart Check Up (Rp1.195.000)
Paket komprehensif yang mencakup semua pemeriksaan dalam MCU Basic ditambah:
- Elektrokardiogram (EKG) untuk mendeteksi gangguan irama jantung
- Uji treadmill untuk mengevaluasi fungsi jantung saat beraktivitas
- Interpretasi hasil langsung oleh dokter spesialis jantung
Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update harga MCU jantung atau reservasi promo TMC secara online di sini:
Pemeriksaan jantung rutin sangat direkomendasikan bagi individu dengan faktor risiko seperti riwayat keluarga penyakit jantung, hipertensi, diabetes, perokok, atau usia di atas 40 tahun.
Deteksi dini memungkinkan penanganan preventif yang dapat mencegah komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke.
FAQ
Gejala serangan jantung pada wanita sering berbeda dengan pria dan lebih tidak khas, meliputi nyeri dada yang terasa seperti sensasi terbakar, sesak napas tanpa nyeri dada yang signifikan, kelelahan berlebihan yang berlangsung berhari-hari, mual dan muntah, serta nyeri yang menjalar ke punggung, bahu, leher, atau rahang.
Gejala serangan jantung pada pria umumnya lebih klasik berupa nyeri dada hebat seperti diremas atau ditekan, nyeri yang menjalar ke lengan kiri, sesak napas, dan keringat dingin. Selain itu, pria juga dapat mengalami nyeri di punggung, leher, atau rahang.
3. Seperti apa ciri-ciri serangan jantung ringan?
Serangan jantung ringan dapat menimbulkan gejala berupa nyeri dada ringan yang mungkin disalahartikan sebagai heartburn atau gangguan pencernaan, sesak napas ringan, kelelahan yang tidak biasa, keringat dingin, dan rasa tidak nyaman di dada yang hilang timbul. Meskipun gejalanya ringan, kondisi ini tetap memerlukan penanganan medis segera.
4. Serangan jantung sakitnya dimana?
Nyeri serangan jantung paling umum dirasakan di dada bagian tengah atau kiri, namun dapat menjalar ke bahu, lengan (terutama kiri), punggung, leher, rahang, dan perut bagian atas. Pada wanita, nyeri di bagian tubuh lain seperti punggung atau rahang bahkan bisa lebih dominan dibandingkan nyeri dada.
5. Apakah serangan jantung bisa sembuh?
Serangan jantung dapat ditangani dan penderita dapat pulih dengan perawatan medis yang tepat dan cepat. Namun, kerusakan otot jantung yang terjadi bersifat permanen.
Prognosis tergantung pada seberapa cepat penanganan medis diberikan, luas kerusakan jantung, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Rehabilitasi jantung dan perubahan gaya hidup sangat penting untuk mencegah serangan berulang.
Mengenali gejala serangan jantung dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat dapat menyelamatkan nyawa. Ingatlah bahwa dalam kasus serangan jantung, setiap detik sangat berharga untuk mencegah kerusakan jantung yang lebih parah.
Referensi:
- Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Heart attack symptoms: Know what’s a medical emergency: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/in-depth/heart-attack-symptoms/art-20047744
- WHO. Diakses pada 2025. Cardiovascular diseases (CVDs): https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cardiovascular-diseases-%28cvds%29
- CDC. Diakses pada 2025. About Heart Attack Symptoms, Risk, and Recovery: https://www.cdc.gov/heart-disease/about/heart-attack.html
- Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Heart attack – Symptoms & causes: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-attack/symptoms-causes/syc-20373106
- Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Heart Attack: Symptoms & Treatment: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16818-heart-attack-myocardial-infarction
- Unit Pelayanan Kesehatan (Kemenkes). Diakses pada 2025. Satu dari Tiga Kematian Disebabkan oleh Jantung, Ayo Cegah serangan jantung: https://upk.kemkes.go.id/new/satu-dari-tiga-kematian-disebabkan-oleh-jantung-ayo-cegah-serangan-jantung
- Dinkes Aceh. Diakses pada 2025. Penyakit Jantung Penyebab Utama Kematian, Kemenkes Perkuat Layanan Primer: https://dinkes.acehprov.go.id/detailpost/penyakit-jantung-penyebab-utama-kematian-kemenkes-perkuat-layanan-primer
- Ayo Sehat, Kemenkes. Diakses pada 2025. Cara Mencegah Penyakit Jantung Yang Bisa Banget Kamu Praktikkan Sejak Dini!: https://ayosehat.kemkes.go.id/cara-mencegah-penyakit-jantung-yang-bisa-banget-kamu-praktikkan-sejak-dini
- Jurnal Universitas HKBP Nommensen Medan. Diakses pada 2025. Gagal Jantung Akut di Unit Gawat Darurat: Apa yang Harus Kita Lakukan?: https://jurnal.uhn.ac.id/index.php/medicine/article/view/1121/540
- Jurnal UMPAR. Diakses pada 2025. Faktor-Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Jantung Koroner Pada Usia Produktif: https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes/article/view/3462
- World Heart Federation. Diakses pada 2025. CVD Prevention | What We Do: https://world-heart-federation.org/what-we-do/prevention/