Bagikan ke:

Daging kambing merupakan salah satu sumber protein hewani yang populer di Indonesia, terutama saat momen-momen khusus seperti Idul Adha. Meskipun kaya akan nutrisi penting, konsumsi daging kambing secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan kesehatan.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah berlebihan, termasuk daging kambing, dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis seperti hipertensi, peningkatan kolesterol, dan gangguan pencernaan. 

Ketahui pembahasan secara komprehensif mengenai efek samping konsumsi daging kambing berlebihan, kandungan nutrisinya, serta tips sehat dalam mengonsumsinya.

Efek Makan Daging Kambing Kebanyakan

Ilustrasi Efek Makan Daging Kambing

Efek samping makan daging kambing kebanyakan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius, berikut ini efek makan daging kambing kebanyakan bagi kesehatan:

1. Peningkatan Tekanan Darah dan Hipertensi

Konsumsi daging kambing secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, terutama pada individu yang sudah memiliki riwayat hipertensi atau sensitif terhadap lemak dan garam. 

Hal ini disebabkan oleh kandungan lemak jenuh dan kolesterol dalam daging kambing yang dapat memicu penyempitan pembuluh darah serta meningkatkan beban kerja jantung, sehingga tekanan darah menjadi lebih mudah naik.

2. Peningkatan Kadar Kolesterol

Daging kambing mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi, sehingga konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. 

Peningkatan kolesterol ini berpotensi meningkatkan risiko stroke serta penyakit jantung dan menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah. 

Meskipun dalam 100 gram daging kambing matang terdapat 75 mg kolesterol, yang relatif lebih rendah dibandingkan dada ayam (85 mg) dan daging sapi sirloin (90 mg), konsumsi berlebihan tetap berisiko.

3. Gangguan Pencernaan

Daging kambing memiliki kandungan lemak dan protein yang tinggi namun rendah serat. Konsumsi dalam jumlah besar tanpa diimbangi asupan serat yang cukup dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit, perut kembung, diare, dan kram perut. 

Rendahnya kandungan serat dalam daging kambing membuatnya sulit dicerna oleh sistem pencernaan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

4. Risiko Penyakit Kardiovaskular

Konsumsi daging kambing berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti aterosklerosis. 

Kondisi ini merupakan penumpukan plak di arteri yang dapat menghambat aliran darah dan berpotensi menyebabkan komplikasi serius seperti gagal jantung atau stroke.

5. Peningkatan Risiko Kanker

Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi daging merah berlebihan, termasuk daging kambing, dengan peningkatan risiko kanker tertentu, seperti kanker usus besar. 

Ketika daging kambing diproses pada suhu tinggi melalui penggorengan atau pemanggangan, dapat terbentuk senyawa karsinogenik seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA).

6. Peningkatan Berat Badan dan Obesitas

Kandungan lemak dan kalori yang tinggi dalam daging kambing dapat meningkatkan berat badan jika dikonsumsi berlebihan. Sedangkan obesitas merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung dan juga diabetes tipe 2.

7. Gangguan Fungsi Ginjal

Daging kambing mempunyai kandungan protein yang tinggi sehingga dapat memberikan beban tambahan pada ginjal, terutama bagi seseorang dengan fungsi ginjal yang mulai menurun.

Daging kambing juga tinggi purin, yang dapat meningkatkan kadar asam urat dan berpotensi menyebabkan batu ginjal atau serangan asam urat.

8. Risiko Penyakit Menular

Daging kambing yang tidak dimasak dengan baik berpotensi menularkan penyakit zoonosis. Toksoplasmosis merupakan penyakit paling serius yang dapat ditularkan melalui daging kambing, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah dan wanita hamil.

Kandungan Daging Kambing

Daging Kambing

Daging kambing merupakan sumber protein hewani yang kaya nutrisi. Dalam 100 gram daging kambing terdapat sekitar 150 kalori, 27 gram protein, dan 15 gram lemak.

Daging kambing juga mengandung berbagai nutrisi penting seperti zat besi, vitamin B12, kalium, magnesium, selenium, dan omega-3.

Dibandingkan dengan daging merah lainnya, daging kambing relatif lebih rendah lemak jenuh dan kolesterol, serta lebih tinggi kandungan zat besinya. 

Daging kambing juga mengandung riboflavin dan seng yang bermanfaat untuk kesehatan. Kandungan protein yang tinggi dalam daging kambing membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan protein harian.

Tips Sehat Mengonsumsi Daging Kambing

Mengonsumsi Sup Daging Kambing

Ada beberapa tips sehat mengonsumsi daging kambing yang perlu Sahabat Tirta ketahui, yaitu:

1. Batasi Porsi Konsumsi

Untuk menghindari efek samping yang merugikan, konsumsi daging kambing atau daging merah lainnya disarankan sebanyak 1-2 porsi dalam seminggu. Pastikan untuk memilih daging yang segar dan bersih.

2. Gunakan Metode Memasak yang Sehat

Hindari menggoreng daging kambing karena dapat menambah kadar lemak. Sebagai gantinya, olah daging dengan cara direbus, dipanggang, ditumis dengan sedikit minyak, atau dibuat sup. Hindari memasak dengan santan berlebihan atau menggoreng dalam minyak banyak.

3. Lengkapi dengan Sayuran dan Buah

Konsumsi daging kambing harus diimbangi dengan sayuran dan buah-buahan yang tinggi serat. Kandungan serat dalam sayur dapat membantu mengikat lemak dari daging dan mengurangi penyerapan lemak jenuh. 

World Health Organization (WHO) menyarankan konsumsi sayuran dan buah setidaknya 400 gram per orang per hari.

4. Minum yang Cukup untuk Penetral

Setelah mengonsumsi daging kambing, penting untuk minum cairan yang dapat membantu menetralkan efeknya. 

Air putih merupakan pilihan terbaik untuk membantu proses detoksifikasi. Pilihan lain termasuk teh jahe, air kelapa, jus lemon, atau jus sayuran yang dapat membantu melancarkan pencernaan.

Daging kambing bisa menyebabkan darah tinggi, mitos atau fakta?  - BBC News Indonesia
Daging kambing bisa menyebabkan darah tinggi, mitos atau fakta? (Source: BBC News Indonesia)

Cek Lab Terbaik di Indonesia (Bisa Home Care)

Mengingat risiko peningkatan kolesterol dan tekanan darah akibat konsumsi daging kambing berlebihan, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. 

Klinik Tirta Medical Centre (TMC) merupakan klinik medical check up yang mempunyai laboratorium terpercaya dan terbaik di Indonesia dengan lebih dari 30 lokasi cabang se-Indonesia.

TMC menyediakan check up seperti layanan cek kolesterol dengan harga terjangkau: 

  • Harga Cek Kolesterol Total: Rp60.000
  • Harga Cek Trigliserida: Rp60.000
  • Harga Cek Kolesterol HDL: Rp65.000
  • Harga Cek Kolesterol LDL: Rp95.000
  • Harga Paket Cek Kolesterol lengkap (Total, HDL, LDL, TG): Rp250.000

TMC juga menyediakan layanan home care untuk kemudahan pasien dalam melakukan pemeriksaan di rumah.

FAQ

Apa saja efek makan daging kambing bagi pria?


Efek makan daging kambing berlebihan bagi pria dapat mencakup peningkatan risiko hipertensi, kolesterol tinggi, gangguan fungsi ginjal akibat kandungan purin yang tinggi, serta peningkatan risiko penyakit kardiovaskular. 

Pria juga berisiko mengalami peningkatan asam urat yang dapat memicu serangan gout.


Apa saja efek makan daging kambing bagi wanita?


Bagi wanita, konsumsi daging kambing berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan, gangguan pencernaan, dan peningkatan kolesterol. 

Wanita hamil perlu extra hati-hati karena risiko toksoplasmosis dari daging kambing yang tidak dimasak sempurna. Namun, konsumsi dalam jumlah wajar dapat membantu mencegah anemia selama kehamilan.


Penyakit apa yang tidak boleh makan daging kambing?


Orang dengan penyakit liver, gangguan ginjal, hipertensi, kolesterol tinggi, asam urat, diabetes, serta anak-anak sebaiknya membatasi atau menghindari konsumsi daging kambing. 

Penderita demam tinggi, batuk berdahak, sakit gigi, maag, jerawat, atau wasir juga disarankan menghindari daging kambing karena dapat memperparah kondisi mereka.


Habis makan daging kambing harus minum apa?



Setelah makan daging kambing, disarankan minum air putih yang cukup untuk membantu proses detoksifikasi. 

Pilihan lain yang baik adalah teh jahe untuk membantu pencernaan, air kelapa untuk mengembalikan elektrolit, jus lemon untuk membantu metabolisme lemak, atau jus sayuran untuk menambah asupan serat dan vitamin.

Referensi:


Bagikan ke: