Bulan Ramadan merupakan momen istimewa bagi umat Muslim untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, perubahan pola makan dan tidur selama berpuasa dapat mempengaruhi kesehatan jika tidak dikelola dengan baik.
Salah satu kebiasaan yang perlu diwaspadai adalah tidur berlebihan saat berpuasa. Meskipun istirahat penting, tidur terlalu lama justru dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh. Ketahui berbagai dampak tidur berlebihan saat puasa serta tips untuk menghindarinya.
Dampak Tidur yang Terlalu Lama saat Puasa

Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat tidur terlalu lama selama berpuasa:
1. Menurunkan Kebugaran Tubuh
Tidur berlebihan saat puasa dapat menurunkan kebugaran tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa tidur terlalu lama dapat menyebabkan penurunan metabolisme dan aktivitas fisik.
Hal ini dapat membuat tubuh terasa lemas dan kurang berenergi saat menjalankan aktivitas sehari-hari selama berpuasa.
2. Mengganggu Ritme Sirkadian
Tidur terlalu lama dapat mengganggu ritme sirkadian atau jam biologis tubuh. Studi yang dipublikasikan di Frontiers menunjukkan bahwa perubahan pola tidur selama Ramadan dapat mempengaruhi kinerja fisik dan kognitif.
Gangguan ritme sirkadian ini dapat menyebabkan kesulitan tidur di malam hari dan rasa mengantuk berlebihan di siang hari.
3. Meningkatkan Risiko Obesitas
Tidur berlebihan selama puasa dapat meningkatkan risiko obesitas. Penelitian menunjukkan bahwa tidur lebih dari 9 jam per hari berkaitan dengan peningkatan risiko obesitas dan penyakit metabolik. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas fisik dan perubahan hormon yang mengatur nafsu makan.
4. Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Tidur berlebihan saat puasa dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian menunjukkan bahwa tidur lebih dari 9 jam per hari berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
Hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan tekanan darah dan metabolisme yang terjadi selama tidur berkepanjangan.
5. Meningkatkan Risiko Depresi
Tidur berlebihan saat puasa dapat meningkatkan risiko depresi. Penelitian menunjukkan bahwa tidur lebih dari 9 jam per hari berkaitan dengan risiko mengalami gangguan mental atau depresi. Hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan neurotransmiter di otak dan gangguan ritme sirkadian.
Tips Menghindari Sering Tidur saat Puasa

Untuk menghindari dampak negatif tidur berlebihan saat puasa, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:
1. Atur Jadwal Tidur yang Konsisten
Usahakan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk saat sahur dan berbuka puasa. Hal ini akan membantu menjaga ritme sirkadian tubuh tetap stabil.
2. Batasi Durasi Tidur Siang
Jika ingin tidur siang, batasi durasinya tidak lebih dari 30 menit. Tidur siang yang terlalu lama dapat mengganggu kualitas tidur malam dan menyebabkan rasa kantuk berlebihan.
3. Jaga Aktivitas Fisik
Tetap aktif secara fisik selama berpuasa, meskipun dengan intensitas yang lebih ringan. Olahraga ringan seperti jalan kaki atau peregangan dapat membantu menjaga kebugaran dan kualitas tidur.
4. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman
Pastikan kamar tidur memiliki suhu yang nyaman, pencahayaan yang cukup gelap, dan bebas dari gangguan suara. Lingkungan tidur yang optimal akan membantu meningkatkan kualitas tidur dengan durasi yang tepat.
5. Hindari Penggunaan Gadget Sebelum Tidur
Cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang penting untuk tidur. Hindari penggunaan gadget setidaknya 1 jam sebelum waktu tidur.
6. Konsultasikan dengan Dokter
Jika mengalami masalah tidur yang persisten selama berpuasa, Sahabat Tirta jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Mereka dapat memberikan saran dan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan individu.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan umat Muslim dapat menjaga kualitas tidur yang optimal selama berpuasa, sehingga dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan tetap produktif dalam aktivitas sehari-hari.
Ingatlah bahwa keseimbangan antara ibadah, istirahat, dan aktivitas adalah kunci untuk menjalani bulan Ramadan dengan sehat dan bermakna.
Jika Sahabat Tirta mencari promo Medical Check Up, kunjungi di sini ya: Promo Medical Check Up
Referensi:
- PMC NCBI. Diakses pada 2025. Sleep and Metabolism: An Overview: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC2929498/
- Frontiers. Diakses pada 2025. The influence of circadian rhythm disruption during Ramadan on metabolic responses to physical activity: a pilot study: https://www.frontiersin.org/journals/neuroscience/articles/10.3389/fnins.2025.1542016/full
- MDPI. Diakses pada 2025. Association between Sleep Duration and Symptoms of Depression Aged between 18 and 49: The Korea National Health and Nutrition Examination Survey (KNHANES Ⅶ) from 2016 to 2018: https://www.mdpi.com/2227-9032/10/11/2324
- Biotechnology in Spain. Diakses pada 2025. Sleeping more than 9 hours or less than 6 hours is associated with an increased risk of overweight and obesity, both in adults and in adolescents and children: https://biotech-spain.com/en/articles/sleeping-more-than-9-hours-or-less-than-6-hours-is-associated-with-an-increased-risk-of-overweight-and-obesity-both-in-adults-and-in-adolescents-and-children/
- ScienceDirect. Diakses pada 2025. Sleep duration and mental health in young adults: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1389945724000212
- Journal of the American Heart Association. Diakses pada 2025. Association of Sleep Duration, Napping, and Sleep Patterns With Risk of Cardiovascular Diseases: A Nationwide Twin Study: https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/JAHA.122.025969