Buang air besar (BAB) berdarah atau hematochezia merupakan kondisi medis yang ditandai dengan keluarnya darah saat buang air besar.
Darah yang muncul pada BAB berdarah dapat berwarna merah cerah, merah marun, atau bahkan hitam gelap tergantung dari lokasi perdarahan di saluran pencernaan. Kondisi ini tidak boleh diabaikan karena dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan serius yang memerlukan penanganan medis segera.
Hematochezia umumnya menunjukkan perdarahan pada saluran pencernaan bagian bawah, seperti usus besar, rektum, atau anus. Warna darah yang terlihat memberikan petunjuk penting mengenai lokasi perdarahan.
Darah berwarna merah terang biasanya berasal dari area yang lebih dekat dengan anus, sedangkan darah berwarna gelap atau hitam mengindikasikan perdarahan dari saluran pencernaan bagian atas, seperti lambung, duodenum, atau usus halus bagian atas.
Penyebab BAB Berdarah

Terdapat berbagai kondisi medis yang dapat menyebabkan BAB berdarah, mulai dari yang ringan hingga serius. Berikut adalah 11 penyebab BAB berdarah yang perlu Sahabat Tirta waspadai:
1. Wasir (Hemoroid)
Wasir adalah penyebab umum dari BAB berdarah. Kondisi ini terjadi akibat pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus atau rektum bagian bawah.
Wasir dapat disebabkan oleh mengejan terlalu keras saat buang air besar, konstipasi kronis, kehamilan, atau duduk terlalu lama. Data dari Kementerian Kesehatan, penderita wasir di Indonesia diperkirakan sebanyak 10 juta (5,7%).
2. Fisura Ani
Fisura ani adalah robekan kecil pada jaringan atau kulit yang melapisi anus. Kondisi ini sering disebabkan oleh keluarnya tinja yang keras dan besar, menyebabkan rasa nyeri tajam saat buang air besar disertai perdarahan berwarna merah terang.
3. Divertikulitis
Divertikulitis terjadi ketika kantong kecil (divertikula) yang terbentuk di dinding usus besar mengalami peradangan atau infeksi. Pembuluh darah di dalam kantong tersebut dapat pecah dan menyebabkan perdarahan.
4. Penyakit Radang Usus (Inflammatory Bowel Disease/IBD)
IBD seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn dapat menyebabkan peradangan kronis pada saluran pencernaan. Kondisi ini mengakibatkan iritasi dan kerusakan pada dinding usus yang dapat berdarah.
5. Polip Usus
Polip adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dinding usus besar. Meskipun sebagian besar polip bersifat jinak, beberapa dapat berdarah dan berpotensi berkembang menjadi kanker kolorektal jika tidak ditangani.
6. Kanker Kolorektal
Kanker usus besar atau rektum dapat menyebabkan perdarahan yang muncul sebagai darah dalam tinja. Kanker kolorektal merupakan penyebab serius yang memerlukan deteksi dan penanganan dini. Menurut American Cancer Society direkomendasikan pemeriksaan skrining dengan kolonoskopi mulai usia 45 tahun.
7. Angiodisplasia
Angiodisplasia adalah kelainan pembuluh darah di saluran pencernaan yang menyebabkan pembuluh darah menjadi rapuh dan mudah berdarah. Umumnya terjadi pada lansia.
8. Tukak Lambung (Peptic Ulcer)
Tukak atau luka terbuka pada dinding lambung atau duodenum dapat menyebabkan perdarahan. Perdarahan dari tukak lambung sering menghasilkan tinja berwarna hitam (melena), namun pada kasus yang parah dapat muncul sebagai hematochezia (tinja berwarna merah terang).
9. Infeksi Saluran Pencernaan
Infeksi bakteri seperti Salmonella, Shigella, E. coli, atau Campylobacter dapat menyebabkan gastroenteritis dengan gejala diare berdarah. Biasanya disertai demam dan nyeri perut.
10. Kolitis Iskemik
Kolitis iskemik terjadi ketika aliran darah ke usus besar berkurang atau terhenti, menyebabkan kerusakan jaringan dan perdarahan.
11. Efek Samping Obat-obatan
Penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), aspirin, atau antikoagulan dapat meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna.
Cara Mengobati BAB Keluar Darah
Penanganan BAB berdarah disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya dan tingkat keparahan perdarahan. Berikut adalah berbagai metode pengobatan yang dapat dilakukan:
– Perubahan Gaya Hidup dan Perawatan Mandiri
Untuk kasus ringan, terutama yang disebabkan oleh wasir atau sembelit, perubahan gaya hidup dapat membantu:
- Mengonsumsi makanan tinggi serat (20-30 gram per hari) seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian
- Minum air putih yang cukup (6-8 gelas per hari) untuk melunakkan tinja
- Berolahraga secara teratur untuk meningkatkan motilitas usus
- Menghindari mengejan berlebihan saat buang air besar
- Berendam dengan air hangat (sitz bath) selama 10-15 menit untuk meredakan nyeri dan bengkak
- Tidak duduk terlalu lama, terutama di toilet
– Terapi Obat-obatan
Dokter dapat meresepkan berbagai jenis obat sesuai dengan penyebab BAB berdarah:
- Obat penurun asam lambung (proton pump inhibitors atau H2 blockers) untuk tukak lambung
- Obat imunosupresif untuk penyakit radang usus
- Obat venoaktif (diosmin, hesperidin) untuk memperbaiki aliran darah dan mengurangi pembengkakan pembuluh darah pada wasir
- Pelembut tinja (stool softeners) untuk mencegah konstipasi
– Prosedur Medis
Untuk kasus yang lebih serius, dapat dilakukan prosedur medis seperti:
- Elektrokauterisasi endoskopi: Membakar pembuluh darah yang berdarah menggunakan arus listrik
- Band ligation: Mengikat wasir atau varises dengan karet elastis untuk menghentikan aliran darah
- Injeksi endoskopi: Menyuntikkan zat sklerosan atau epinefrin pada area yang berdarah
- Embolisasi arteri: Memasukkan material khusus ke pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan
– Tindakan Bedah
Pada kasus berat atau komplikasi, pembedahan mungkin diperlukan seperti hemoroidektomi (pengangkatan wasir), kolostomi (untuk kanker usus besar), atau laparotomi untuk mengatasi perdarahan yang tidak dapat dihentikan dengan metode lain.
Rekomendasi Obat BAB Berdarah di Apotek
Untuk membantu meredakan gejala BAB berdarah, tersedia berbagai pilihan obat yang dapat diperoleh di Apotek Tirta Medical Centre dengan harga terjangkau:
1. Ambeven Kapsul (10 Kapsul) – Harga: Rp20.892
Ambeven adalah obat herbal yang mengandung ekstrak daun ungu (Graptophyllum pictum), Sophora japonica, dan bahan herbal lainnya untuk mengatasi gejala wasir seperti bengkak, nyeri, dan perdarahan. Dosis yang dianjurkan adalah 3 kali sehari, 2 kapsul setelah makan.
2. Venosmil 200 mg Kapsul (10 Kapsul) – Harga: Rp167.889
Venosmil mengandung hidrosmin 200 mg yang bekerja meningkatkan elastisitas dinding pembuluh darah, serta mengurangi pembengkakan pada wasir dan varises. Untuk wasir akut, dosis yang dianjurkan adalah 2 kapsul 3 kali sehari selama 1-3 minggu.
3. Venosmil Gel 60 gr (1 Tube) – Harga: Rp276.806
Venosmil dalam bentuk gel digunakan secara topikal untuk meredakan gejala gangguan pembuluh darah vena seperti wasir dengan aplikasi langsung pada area yang terkena.
4. Ardium 500 mg Tablet (15 Tablet) – Harga: Rp167.863
Ardium mengandung micronized purified flavonoid fraction (MPFF) yang setara dengan 90% diosmin dan 10% hesperidin.
Obat ini bekerja menguatkan pembuluh darah, mengurangi perdarahan, dan mengecilkan ukuran wasir. Untuk wasir akut, dosis yang dianjurkan adalah 6 tablet per hari selama 4 hari, kemudian 4 tablet per hari selama 3 hari.
5. Ardium 1000 mg Tablet (10 Tablet) – Harga: Rp222.763
Ardium 1000 mg merupakan formulasi dosis tinggi untuk wasir akut dengan dosis 3 tablet per hari selama 4 hari pertama, kemudian 2 tablet per hari selama 3 hari.
Semua obat di atas tersedia di Apotek Tirta Medical Centre dan sebaiknya dikonsumsi sesuai petunjuk dokter atau apoteker untuk hasil optimal.
Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update harga obat BAB berdarah atau reservasi promo TMC secara online di sini:
Kapan Harus ke Dokter?
BAB berdarah tidak boleh diabaikan dan memerlukan evaluasi medis, terutama dalam kondisi berikut:
- Perdarahan berlangsung lebih dari 3 minggu atau terjadi berulang kali
- Perdarahan dalam jumlah besar atau terdapat gumpalan darah
- Tinja berwarna hitam (melena) yang mengindikasikan perdarahan saluran cerna atas
- Disertai gejala anemia seperti pusing, lemas, pucat, atau sesak napas
- Mengalami nyeri perut hebat atau kram
- Disertai demam, menggigil, atau muntah darah
- Terdapat benjolan atau nyeri di perut
- Terjadi perubahan pola buang air besar yang tidak normal selama lebih dari 3 minggu
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
Untuk deteksi dini dan diagnosis yang akurat, sangat disarankan untuk melakukan medical check up atau pemeriksaan laboratorium di Klinik Tirta Medical Centre (TMC).
TMC merupakan klinik medical check-up terpercaya dengan laboratorium terbaik di Indonesia yang telah memiliki lebih dari 30+ cabang se-Indonesia.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan di TMC untuk kasus BAB berdarah meliputi pemeriksaan darah lengkap untuk mendeteksi anemia, tes feses untuk mengetahui adanya darah samar atau infeksi.
Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala di Klinik Tirta Medical Centre untuk mencegah komplikasi serius dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Referensi:
- WebMD. Blood in Stool (Hematochezia): Causes, Diagnosis, Treatment: https://www.webmd.com/digestive-disorders/blood-in-stool
- Cleveland Clinic. Rectal Bleeding (Blood in Stool): Causes, Colors & Treatments: https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/14612-rectal-bleeding
- Harvard Health. What can cause blood in stool?: https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/what-can-cause-blood-in-stool
- Northwestern Medicine. Blood in Your Poop: What’s Normal and What’s Not: https://www.nm.org/healthbeat/healthy-tips/blood-in-your-poop-whats-normal-whats-not
- Kemenkes. Webinar PP IAI seri 2024-05 Hemorrhoids Diagnosis and Treatment Options: https://lms.kemkes.go.id/courses/ba4d63db-1915-49e4-a83c-bdbb2cf50d53
- RS Universitas Indonesia. Wasir: https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/kelainan-penyakit/wasir
- GoodRx. Blood in Stool: Common Causes for Pooping Blood and When It May Be an Emergency: https://www.goodrx.com/well-being/gut-health/blood-in-your-stool-causes-of-rectal-bleeding
- NIDDK. Treatment of Hemorrhoids: https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/hemorrhoids/treatment
- NCBI, StatPearls. Rectal Bleeding: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563143/

