Bagikan ke:

Kanker serviks merupakan salah satu ancaman kesehatan serius bagi perempuan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2020, terdapat lebih dari 600.000 kasus kanker serviks dengan angka kematian mencapai 342.000 jiwa. Di Indonesia, kanker serviks menempati urutan kedua sebagai kanker yang paling banyak menyerang perempuan.

Kabar baiknya, kanker serviks dapat dicegah dan dideteksi sejak dini melalui tes HPV DNA, metode skrining yang kini direkomendasikan WHO sebagai pilihan utama untuk deteksi dini kanker serviks.​

Apa itu Tes HPV DNA?

Tes HPV DNA adalah prosedur pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan materi genetik (DNA) dari virus Human Papillomavirus (HPV) tipe risiko tinggi pada sel serviks. 

HPV merupakan virus yang ditularkan melalui kontak seksual dan menjadi penyebab utama dari 99% kasus kanker serviks di seluruh dunia.​

Pemeriksaan ini menggunakan metode molekuler seperti Real-Time Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dapat mendeteksi 14 jenis HPV risiko tinggi, termasuk HPV tipe 16 dan 18 yang bertanggung jawab atas lebih dari 70% kasus kanker serviks. 

Tes HPV DNA juga dapat mengidentifikasi tipe HPV spesifik melalui pemeriksaan genotyping, yang memberikan informasi lebih detail mengenai jenis virus yang menginfeksi.​

Berbeda dengan Pap smear yang memeriksa perubahan sel serviks, tes HPV DNA mendeteksi keberadaan virus penyebab kanker bahkan sebelum terjadi perubahan sel abnormal.

Hal ini membuat tes HPV DNA memiliki sensitivitas lebih tinggi dalam mendeteksi lesi prakanker dan kanker serviks dibandingkan metode sitologi konvensional.​

Manfaat Tes HPV DNA

WHO merekomendasikan tes HPV DNA sebagai metode skrining pilihan pertama untuk pencegahan kanker serviks karena terbukti lebih efektif dibandingkan metode berbasis sitologi seperti Pap smear. 

Tes ini memiliki beberapa keunggulan signifikan yang menjadikannya pilihan unggul dalam program skrining kanker serviks.​

1. Sensitivitas yang Tinggi

Tes HPV DNA memiliki sensitivitas yang sangat tinggi mencapai 73-96% dalam mendeteksi lesi prakanker, jauh lebih tinggi dibandingkan Pap smear yang hanya memiliki sensitivitas 30-64%. 

Sensitivitas tinggi ini memungkinkan deteksi dini infeksi HPV sebelum berkembang menjadi kanker, sehingga memberikan kesempatan lebih besar untuk pencegahan dan pengobatan.​

2. Nilai Prediktif Negatif yang Tinggi 

Tes ini memiliki nilai prediktif negatif yang sangat tinggi mencapai 90-99%. Artinya, jika hasil tes negatif, risiko seseorang mengembangkan kanker serviks dalam 5-10 tahun ke depan sangat rendah. 

Hal ini memungkinkan interval skrining yang lebih panjang, yaitu setiap 5 tahun untuk populasi umum, dibandingkan Pap smear yang perlu dilakukan setiap 3 tahun.​

3. Pemeriksaan Objektif

Tes HPV DNA merupakan pemeriksaan objektif yang tidak bergantung pada interpretasi subjektif seperti pemeriksaan sitologi, sehingga lebih akurat dan tidak rentan terhadap kesalahan manusia. 

4. Cost Effective

Dengan sensitivitas tinggi dan interval skrining yang lebih panjang, tes HPV DNA terbukti lebih cost-effective dibandingkan dengan sitologi dan cocok untuk semua setting pelayanan kesehatan, termasuk negara berkembang.​

5. Dapat Mendeteksi Kanker Adenokarsinoma Serviks 

Tes HPV DNA dapat mendeteksi kanker adenokarsinoma serviks yang sering terlewatkan oleh Pap smear.

6. Hasil Tes Negatif Memberikan Rasa Aman Jangka Panjang

Hasil negatif memberikan rasa aman jangka panjang bagi perempuan karena risiko kanker serviks sangat rendah dalam 5 tahun ke depan.​

Siapa yang Harus Tes HPV DNA?

Menurut pedoman WHO yang diperbaharui tahun 2021, tes HPV DNA direkomendasikan untuk populasi perempuan tertentu sebagai bagian dari strategi eliminasi kanker serviks global. Pemeriksaan ini sangat penting bagi mereka yang memiliki risiko terkena kanker serviks.​

Untuk populasi umum, WHO merekomendasikan tes HPV DNA dimulai pada usia 30 tahun dengan interval pemeriksaan setiap 5-10 tahun. Rekomendasi ini sejalan dengan American Cancer Society yang menyarankan skrining dimulai pada usia 25 tahun dengan tes HPV primer setiap 5 tahun.

Di Indonesia, pemeriksaan HPV DNA dianjurkan terutama bagi perempuan usia 30-65 tahun yang sudah pernah aktif secara seksual.​

Tes HPV DNA juga sangat dianjurkan bagi perempuan yang memiliki hasil Pap smear tidak normal atau menunjukkan sel serviks atipikal (ASC-US). Pada kondisi ini, tes HPV DNA membantu menentukan apakah diperlukan pemeriksaan lanjutan seperti kolposkopi.​

Untuk perempuan dengan HIV, WHO merekomendasikan skrining HPV DNA dimulai lebih awal pada usia 25 tahun dengan interval pemeriksaan setiap 3-5 tahun.

Perempuan dengan sistem kekebalan tubuh lemah, riwayat keluarga kanker serviks, atau yang pernah menjalani pengobatan untuk lesi prakanker serviks juga sangat dianjurkan melakukan tes HPV DNA secara rutin.​

Perempuan yang memiliki faktor risiko seperti berganti-ganti pasangan seksual, aktif seksual di usia muda, merokok, atau tidak mendapatkan vaksinasi HPV juga sebaiknya melakukan pemeriksaan HPV DNA.

Meskipun telah divaksinasi HPV, perempuan tetap dianjurkan mengikuti jadwal skrining sesuai kelompok usia karena vaksin tidak melindungi terhadap semua tipe HPV penyebab kanker.​

Biaya Tes HPV DNA di Tirta Medical Centre

Tirta Medical Centre (TMC) menyediakan layanan pemeriksaan tes HPV DNA dengan harga yang kompetitif dan terjangkau. Biaya pemeriksaan tes HPV DNA Genotyping di Tirta Medical Centre adalah Rp1.065.000.

Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update harga tes HPV DNA atau reservasi promo TMC secara online di sini:

Tes HPV DNA Genotyping yang tersedia di TMC merupakan pemeriksaan komprehensif yang dapat mendeteksi berbagai subtipe virus HPV risiko tinggi penyebab kanker serviks serta memberikan informasi detail mengenai jenis genotipe spesifik yang terdeteksi.

Pemeriksaan genotyping ini sangat penting karena dapat mengidentifikasi tipe HPV 16 dan 18 yang merupakan penyebab lebih dari 70% kasus kanker serviks.​

Biaya pemeriksaan di TMC sudah mencakup pengambilan sampel, analisis laboratorium, dan hasil pemeriksaan yang lengkap.

Hasil pemeriksaan biasanya dapat diperoleh dalam waktu sekitar 1 – 2 minggu setelah pengambilan sampel. Dengan harga yang relatif terjangkau, perempuan Indonesia dapat melakukan deteksi dini kanker serviks secara berkala sesuai rekomendasi WHO.​

Investasi untuk pemeriksaan HPV DNA sangat sepadan mengingat manfaat jangka panjangnya dalam mencegah kanker serviks yang dapat berakibat fatal.

Deteksi dini melalui tes HPV DNA dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi biaya pengobatan yang jauh lebih besar jika kanker sudah berkembang ke stadium lanjut.​

Persiapan Sebelum Tes HPV DNA

Agar hasil pemeriksaan tes HPV DNA akurat dan optimal, terdapat beberapa persiapan penting yang perlu dilakukan sebelum menjalani pemeriksaan.

Persiapan yang tepat akan memastikan sampel yang diambil berkualitas baik dan hasil pemeriksaan dapat diandalkan.​

1. Tidak Menstruasi

Pastikan Anda tidak sedang dalam periode menstruasi. Pemeriksaan HPV DNA sebaiknya dilakukan minimal lima hari setelah menstruasi selesai karena vagina harus dalam keadaan bersih. Darah menstruasi dapat mengkontaminasi sampel dan mempengaruhi akurasi hasil pemeriksaan.​

2. Hindari Berhubungan Seks

Jangan berhubungan seksual minimal 24-48 jam sebelum pemeriksaan. Aktivitas seksual dapat menyebabkan iritasi pada serviks dan mempengaruhi kualitas sampel sel yang diambil.​

3. Hindari Cairan Pembersih Vagina

Jangan menggunakan cairan pembersih vagina (douching), sabun pembersih vagina, atau tampon dalam kurun waktu 48 jam sebelum pemeriksaan. Penggunaan produk-produk ini dapat membersihkan atau mengubah sel-sel serviks yang menjadi target pemeriksaan.​

4. Hindari Penggunaan Obat-Obatan Vagina

Hindari penggunaan obat-obatan vagina termasuk krim atau suppositoria minimal 48 jam sebelum pemeriksaan. Obat vagina dapat mempengaruhi kondisi sel serviks dan mengganggu akurasi hasil tes.​

5. Kosongkan Kandung Kemih Sebelum Pemeriksaan

Sebaiknya kosongkan kandung kemih sebelum pemeriksaan untuk kenyamanan Anda selama prosedur berlangsung. 

Tempat Tes HPV DNA Terbaik di Tirta Medical Centre

Tirta Medical Centre (TMC) merupakan pilihan terbaik untuk melakukan pemeriksaan tes HPV DNA di Indonesia. Sebagai Klinik Medical Check Up terpercaya dengan laboratorium berkualitas tinggi, TMC telah dipercaya oleh ribuan perempuan Indonesia dalam upaya deteksi dini kanker serviks.

TMC memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya tempat pilihan utama untuk pemeriksaan tes HPV DNA. 

TMC dilengkapi dengan laboratorium berstandar internasional yang menggunakan teknologi PCR terkini untuk pemeriksaan HPV DNA Genotyping. Metode ini terbukti akurat dalam mendeteksi 14-21 subtipe virus HPV risiko tinggi dan rendah, memberikan hasil yang komprehensif dan dapat diandalkan.​

Selain itu, TMC didukung oleh tim medis profesional yang berpengalaman dalam skrining dan penanganan kanker serviks.

Harga pemeriksaan yang kompetitif dan terjangkau di TMC dengan biaya tes HPV DNA Genotyping hanya Rp1.065.000.

Note: Harga dapat berubah sewaktu-waktu, Sahabat Tirta dapat menghubungi kami untuk update harga tes HPV DNA atau reservasi promo TMC secara online di sini:

Hasil pemeriksaan di TMC diproses dengan cepat dan akurat, biasanya tersedia dalam waktu 1-2 minggu. Pasien akan menerima laporan hasil yang jelas dan mudah dipahami, disertai dengan rekomendasi tindak lanjut jika diperlukan.​

Dengan melakukan pemeriksaan rutin di TMC, Anda tidak hanya melindungi kesehatan diri sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam upaya menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks di Indonesia.​

Referensi:


Bagikan ke: